Berita Sikka

BPJS Kesehatan Sebut Faskes di Sikka Lakukan Kecurangan Klaim JKN, Nilainya Mencapai Rp 1,5 Miliar

Penulis: Albert Aquinaldo
Editor: Hilarius Ninu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KONPERS - Konferensi pers layanan JKN saat mudik lebaran bertempat di Aula Kantor Cabang BPJS Kesehatan Maumere, Rabu, 20 Maret 2024.

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - BPJS Kesehatan menyebutkan fasilitas kesehatan di Kabupaten Sikka melakukan fraud atau kecurangan saat klaim JKN yang nilainya mencapai Rp 1,5 miliar.

Fraud atau kecurangan itu ditemukan saat dilakukan audit dan berujung pada pengembalian dan fraud yang terjadi di Kabupaten Sikka disebut masuk fraud kategori ringan.

Hal itu diungkapkan Kepala Cabang BPJS Kesehatan Maumere, I Gusti Ngurah Arie Mayanugraha, saat menggelar konferensi pers layanan JKN saat mudik lebaran bertempat di Aula Kantor Cabang BPJS Kesehatan Maumere, Rabu, 20 Maret 2024.

"Apakah di Kabupaten Sikka ada, potensinya ada, dan yang sudah kami tindak lanjut ada, nilai fraudanya itu sebesar Rp 1,5 miliar yang menjadi kewajiban faskes untuk mengembalikan, permasalahannya itu masih kategori fraud ringan, tindakan medis yang tidak dilakukan tenaga medis yang berkompeten," ungkap I Gusti Ngurah Arie.

 

 

Baca juga: Direktur TI BPJS Kesehatan Ungkap Layanan Digital Program JKN ke Belahan Dunia

 

 

 

Selain dilakukan oleh faskes, fraud atau kecurangan juga dilakukan peserta JKN.

Dijelaskan I Gusti Ngurah Arie, fraud atau kecurangan klaim JKN paling banyak terjadi di fasilitas kesehatan yang dilakukan dengan cara upcoding atau menambah nilai klaim.

Selain melakukan upcoding, faskes juga melakukan pantombiling atau klaim fiktif dan juga memulangkan pasien lebih awal yang seharusnya masih mendapatkan perawatan medis.

Pemeriksaan kesehatan yang seharusnya tidak perlu kontrol ke rumah sakit, bisa kontrol di puskesmas tetapi diminta ke rumah sakit kemudian juga pelayanan yang seharusnya misalkan harus dilakukan tiga kali pemeriksaan namun hanya dilakukan dua kali pemeriksaan tetapi dilaporkan tiga kali pemeriksaan.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus yang dikonfirmasi mengatakan nanti akan dicek datanya lebih lanjut.

"Saya masih rapat nanti saya cek dulu datanya," ujar Petrus Herlemus.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News