Pilgub NTT 2024

Inche Sayuna Mendadak Dicopot dari Sekretaris DPD Partai Golkar NTT

Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur dari Partai Golkar, Dr. Ince Sayuna. Inche Sayuna Mendadak Dicopot dari Sekretaris DPD Partai Golkar NTT.

"Saya coba review kembali pernyataan dia sebelumnya. Saya lihat dia punya maksud tidak bagus," kata Inche.

Menurut Inche, sebelum penghitungan suara dilakukan, Melki menelepon beberapa tim Inche Sayuna.

"Dia meragukan saya bisa tembus (lolos lagi ke DPRD NTT), kira-kira begitu. Tapi yang membuat saya merasa curiga, karena ada bebapa pernyatana beliau, ada keterkaitan dengan saya punya posisi," ujarnya.

Waktu sedang penghitungan suara, lanjut Inche, Melki membuat pernyataan dalam rapat online bahwa suara tertinggi belum tentu dapat pimpinan Dewan.

"Saya punya suara paling tinggi waktu itu, saat penghitungan pertama. Karena saya tahu aturan sehingga saya tidak hiraukan omongannya," kata Inche.

"Tiba-tiba ada teman lain dapat suara tertinggi, dia buat pernyataan bahwa suara paling tinggi menjadi pimpinan Dewan."

"Jadi ada kaitannya dia punya rencana ganti sekretaris. Saya merasa rapat ini rekayasa dia untuk mengganti posisi sekretaris. Pointnya mengganti sekretaris saja," tukas Inche.

Menurut Inche, posisi sekretaris sangat kuat untuk menjadi pimpinan Dewan, sebagaimana diatur dalam peraturan organisasi (PO).

Dalam PO Partai Golkar, syarat menjadi pimpinan Dewan, yakni menjabat anggota DPRD, pengurus 5 tahun, memenuhi bilangan pembagi pemilih dan menduduki posisi pimpinan partai menjadi prioritas.

"Saya sungguh menyadari upaya dia menjegal saya untuk menjadi pimpinan Dewan. Karena ada orang tertentu yang sudah dia siapkan. Orang tertentu juga sudah pernah bicarakan mau jadi pimpinan Dewan," kata Inche Sayuna.

Inche Sayuna menegaskan, dia sedang memperitimbangkan melakukan upaya banding melalui Mahkamah Partai dan Dewan Etik.

"Terus terang, kalau sekretaris sudah tidak betul dengan ketua harus diganti. Tapi saya tidak bisa terima orang menggunakan kekuasaan sebagai ketua melakukan sewenang-wenang dalam organisasi."

"Saya melawan semua keputusan yang digunakan sewenang-wenang. Saya tidak mau ada orang memamerkan kekuasaan. Ada aturan partai yang mengatur kita. Saya pasti melakukan perlawanan untuk mendapat keadilan bukan untuk kembali ke posisi sekretaris, biar kita bisa mendapat alasan yang objektif dari pergantian ini. Upaya ini untuk meletakan dasar yang baik dalam pengelolaan partai ke depan," tegas Inche Sayuna.

Penyegaran Organisasi

Sementara itu, Humas DPD Partai Golkar NTT, Frans Sarong membenarkan terjadi pergantian Sekretaris DPD Partai Golkar NTT dari Inche Sayuna kepada Libby Sinlaeloe.

Halaman
1234