Pilgub NTT 2024

Inche Sayuna Mendadak Dicopot dari Sekretaris DPD Partai Golkar NTT

Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur dari Partai Golkar, Dr. Ince Sayuna. Inche Sayuna Mendadak Dicopot dari Sekretaris DPD Partai Golkar NTT.

"Masuk dalam rapat pleno, undangan cukup lengkap. Badan Pengurus tidak lengkap, Dewan Pertimbangan cukup banyak dan ada fraksi. Dia menjelaskan agenda rapat, ada evaluasi terhadap badan pengurus. Jadi, kami peserta rapat kaget," papar Inche Sayuna.

Ada peserta rapat menolak rapat evaluasi Pileg karena penghitungan suara belum selesai. Begitpun agenda persiapan Pilkada karena Pilkada masih jauh.

"Evaluasi itu kemudian ditolak oleh beberapa orang Dewan Pertimbangan, dianggap tidak urgen. Tidak ada urgensinya."

Peserta lain memberi catatan bahwa evaluasi badan pengurus dilakukan secara menyeluruh mulai dari ketua. Selain itu, mengingatkan aturan organisasi tentang evaluasi. Tapi Melki Laka Lena ngotot tetap mau evaluasi.

"Saya juga mengingatkan dia, evaluasi dilakukan secara terbuka dan sesuai PO. Evaluasi oleh tim independen. Setiap orang yang dievaluasi diberi kesempatan untuk membela diri," kata Inche Sayuna.

Namun Melki Laka Lena menolak dengan mengatakan, "Saya gunakan otoritas sebagai ketua." Dia langsung memutuskan dengan menunjuk empat orang pengurus DPD I sebagai tim untuk melakukan evaluasi."

Tim tersebut terdiri Ans Takalapeta, Frans Sarong, Heru Dupe dan Libby Sinlaeloe.

Kemudian pada tanggal 8 Maret, Ans Takalapeta menelepon dan menyampaikan bahwa Inche Sayuna sudah dicopot dari posisi Sekretaris DPD Partai Golkar NTT.

Inche Sayuna mengatakan, tim bukan bagian dari orang yang dievaluasi. Tim juga tidak bisa mengambil keputusan, hasil kerja tim dibawa ke forum rapat pleno.

"Anggota tim ternyata menggantikan posisi saya, berarti dia punya kepentingan," tegasnya.

Pada tanggal 10 Maret, Melki Laka Lena menggelar rapat online. Meski ada kesibukan, Inche Sayuna memutuskan ikut hadir dalam rapat tersebut.

"Saya sudah rasa dan tahu. Ada bagian yang direkayasa oleh ketua dengan memanggil semua orang yang ikut dia untuk ikut rapat agar memenuhi kuarom. Di bilang agenda mendengar hasil kerja tim. Panitia membacakan hasil keputusan."

"Saya sempat tanya minta catatan dari tim, dan hasil kerja tim harus disampaikan ke rapat pleno. Tapi direspon bilang tidak ada. Saya sampaikan terima kasih kepada panitia, walau ada yang aneh," kata Inche Sayuna.

Baca juga: Demokrat NTT Buka Suara soal Pernyataan BKH Tidak Maju di Pilgub NTT, Leo Lelo: Dukung Pak Benny

Upaya Menjegal

Inche Sayuna menduga pencopotannya ada kaitannya dengan rencana pengisian posisi pimpinan DPRD Provinsi NTT dari Partai Golkar berdasarkan hasil Pemilu 2024.

Halaman
1234