Tak dapat diingkari bahwa kematian Yesus mempunyai kaitan erat dengan intrik politik, ambisi dan iri hati para penguasa. Aneh bahwa, alasan yang kemudian dipakai untuk menhukum Dia bukan alasan politik tetapi agamawi.
Mereka menuduh Yesus telah menghujat Allah karena memproklamirkan diri sebagai Mesias, raja Yahudi.
Apa yang harus kita buat? Dia membuat mukjizat, banyak pengikut-Nya, Dia dianggap Nabi, kita bisa kehilangan kehormatan diri dan bangsa kita. Ayooooo…kita bisa buat sesuatu utnuk mencegah-Nya.
Terkadang kita juga masuk dalam ritme dan situasi hidup seperti itu: terperangkap oleh emosi, nafsu, egoisme, kepentingan diri, martabat yang diagungkan, status yang dimuliakan, kuasa yang dibanggakan.
Kita tidak dapat melihat kebaikan orang lain, keberhasilan, kesuksesan. Kita lalu antipati, mengatur siasat, dengan mengorbankan seseorang, dengan memotong jalan hidup orang lain.
Doa Penutup
Allah Bapa kami, Engkau selalu menyelamatkan umat manusia. Tetapi, kini Engkau menggembirakan kami dengan rahmat-Mu yang lebih melimpah.
Pandanglah kiranya umat pilihan-Mu, kuatkanlah dan lindungilah kami umat beriman, baik yang sudah maupun yang akan dibaptis.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. (the katolik).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News