Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) NTT membeberkan empat nama kadernya yang berpeluang maju dalam pemilihan Gubernur (Pilgub) NTT tahun 2024. Mereka adalah Herman Heri, Andre Parera, Ansy Lema, dan Emy Nomleni.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP NTT, Cendana Abubakar, Rabu 3 April 2024 mengatakan, tidak ada satu partai pun yang bisa mengusung partai sendiri. Tentu butuh persiapan, konsolidasi dan survei.
Chen menyebut, PDIP sudah punya aturan baku yaitu SK 0341 tentang tata cara penjaringan, penyaringan bakal calon. Namun, sampai saat ini, PDIP belum melakukan itu.
"Tetapi khusus untuk pemilihan gubernur dan untuk kabupaten yang kita menang, PDIP akan berusaha sehingga linear dengan Pilkada walaupun tidak mudah," ungkapnya.
Baca juga: Demokrat NTT Buka Suara soal Pernyataan BKH Tidak Maju di Pilgub NTT, Leo Lelo: Dukung Pak Benny
Untuk Pilgub, kata Chen, tidak mungkin dalam status menang, PDIP kasih partai ke orang kain.
"Yang jelas partai ini punya kader lengkap. Di pusat ada Pak Herman Hery, Pak Ansi Lema dan Pak Andre Parera dan di daerah juga ada ibu Emi Nomleni," sebutnya.
Chen menegaskan, sebagai pengurus partai khususnya Bappilu, dirinya memastikan bahwa PDIP akan berjuang untuk mengusung kader sendiri.
"Yang sudah pasti kami akan calonkan kader sendiri dan kami akan membangun koalisi dan komunikasi dengan partai-partai lain. Karena tidak ada satu partai pun yang bisa ajukan sendiri," bebernya.
Baca juga: Kepala Balai Jalan Nasional NTT : Longsor di Jalan Trans Timor Dikerjakan Tahun Ini
Menurut Chen, masing-maing empat orang kader itu punya kelebihan, keunggulan, jam terbang dan pengalaman yang cukup baik.
"Pak Hery sudah 4 periode DPR, Pak Andre memecahkan rekor baru 173 ribu suara sendiri dan Pak Ansi juga sudah jelas serta ibu Emi sebagai Ketua Partai dan Ketua DPRD NTT dan sekarang menang lagi," bebernya.
Dikatakan Chen, Pilkada kali ini adalah Pilkada serentak. Yang mana, tidak ada satu orang pun yang punya pengalaman mengelola satu kali 22 Kabupaten dan Pilgub secara serentak.
"Belum lagi kendala teknis, koalisi di Kabupaten dan Provinsi berbeda. Sehingga butuh pengelolaan pakai hati agar tidak ada yang merasa tersingkirkan dan butuh menjaga banyak hal. Kita persiapkan itu dan tahapan akan dilakukan," pungkasnya. *
sumber: pos-kupang.com