Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Kematian akibat gigitan anjing di Kabupaten Sikka hingga April 2024 mencapai empat kasus dengan jumlah gigitan anjing sebanyak 903 kasus.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Sikka berencana mengambil langkah tegas dengan melakukan eliminasi selektif dan total di seluruh wilayah Kabupaten Sikka.
Hal itu disampaikan Pj Bupati Sikka, Adrianus Firminus Parera saat rapat koordinasi penanganan rabies yang dihadiri Plt Sekda Sikka, Margaretha Movaldes Da Maga Bapa, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Kristianita Fitriani, pimpinan OPD teknis bersama para camat di Aula Rokatenda, Lantai II Kantor Bupati Sikka, Rabu, 17, April 2024.
"Kita coba diversifikasi dengan cara yang lain juga, sehingga sangat situasional terjadi di masing-masing kecamatan, kalau ada yang bisa eliminasi selektif kita selektif tapi kalau ada yang memang harus total kita total, itu sangat tergantung di masing-masing wilayah," ujar Pj Bupati Sikka yang akrab disapa Alvin Parera.
Baca juga: Sikka Siaga Rabies, Pemkab Buka Posko Penanganan
Dia menyadari keputusan itu tentu akan menimbulkan pro kontra di tengah masyarakat tetapi kata Alvin Parera, nyawa manusia lebih berharga dari pada HPR khususnya anjing.
"Untuk operasionalnya kita tidak lagi buat himbauan tetapi instruksi, nanti didalam intruksi itu Dinkes dan BPBD secara terpadu nanti disusun secara baik termasuk dengan SK posko, sumber daya pendukung dari pada kita punya kegiatan ini itu nanti dengan ibu Sekda, karena kita sudah menyatakan ini KLB maka itu juga harus kita pertimbangkan secara baik," ujar dia.
Pada kesempatan itu, Alvin Parera juga mengajak seluruh ASN untuk menghimbau kepada masyarakat secara masif tentang bahaya rabies dan penanganannya sebelum surat instruksi dikeluarkan.
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, kasus gigitan anjing yang diduga rabies di Kabupaten Sikka periode Januari-April 2024 mencapai 903 kasus gigitan. Dari jumlah itu, empat orang diantaranya meninggal dunia dua diantaranya warga Kecamatan Palue.
Dari 903 kasus gigitan anjing, 788 korban sudah mendapatkan suntikan VAR.
Namun saat ini kondisi VAR di Kabupaten Sikka mengalami kekosongan. Belum lama ini Kabupaten Sikka mendapatkan bantuan 1.000 dosis VAR dari Pemprop NTT, namun habis pada saat libur Lebaran.
Untuk mengantisipasinya, Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka saat sudah mengajukan permohonan bantuan VAR ke Kementerian Kesehatan.
Sementara data dari Dinas Pertanian Bidang Keswan Kabupaten Sikka, populasi Hewan Penular Rabies (HPR) di Kabupaten Sikka sebanyak 55 ribu ekor.
Tahun 2023, HPR yang sudah divaksin sebanyak 21.662 ekor, sedangkan tahun 2024, HPR yang sudah divaksi sebanyak 3.852 ekor di 14 kecamatan yang spesimennya positif. Sisa vaksin HPR dari tahun 2023 sebanyak 1.501 dosis dan akan dibagi untuk Kecamatan Palue sebanyak 1.100 dosis dan untuk Kecamatan Waiblama sebanyak 401 dosis.
Total spesimen otak anjing yang dinyatakan positif rabies pada tahun 2024 sebanyak 20.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News