TRIBUN FLORES. COM, LAMALERA - Suasana di Pantai Lamalera, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata Nusa Tenggara Timur Selasa 30 April 2024 sore sekitar pukul 16.30 Wita sudah ramai dari biasanya.
Warga mulai berdatangan dan memadati Kawasan pantai. Mereka pada umumnya mengenakan sarung khas Lamalera. Di tangan mereka tampak memegang lilin dan obor.
Di Kapel persis dipinggir pantai tampak sebuah altar misa sudah disiapkan. Empat orang Pastor sudah berada disana.
Sekitar lebih dari 1000 orang umat Paroki St. Petrus Paulus Lamalera itu dating mengikuti misa peringatan arwah bagi nelayan yang telah meninggal dunia saat melaut.
Baca juga: Juru Tombak Ikan Paus di Lamalera Khawatir Tradisi Leva Nuang Punah Suatu Waktu
Misa arwah tersebut dipimpin oleh Selebran Romo Ade Tolok dan konselebran Romo Noldy Koten, Pater Sando Bataona dan Romo Alo.
Ketika langit mulai gelap, sejumlah umat mulai menyalakan obor. Misa pun tampak kidmat.
Warga Lamalera, Mateus Nara Batafor (58) mengaku setiap tahun ritual misa arwah selalu dilaksanakan di kawasan Pantai Lamalera.
Misa arwah merupakan satu rangkaian dengan misa Leva musim melaut bagi warga nelayan Lamalera.
"Misa hari ini merupakan peringatan bagi arwah nelayan Lamalera yang meninggal dunia saat melaut. Banyak keluarga kami meninggal dunia saat melaut, " ujar Mateus.
Menurut Mateus sebelum misa arwah dilaksanakan warga Lamalera bagian gunung sudah menggelar ritual Le Gerek yaitu upacara untuk memanggil leluhur datang membantu nelayan saat melaut. Leluhur Lewo tanah dipanggil untuk menjaga para nelayan yang hendak melaut serta memperoleh hasil yang memuaskan.
Kata Mateus setiap tahun ritual misa arwah tersebut dilakukan sebagai penghormatan terhadap mereka yang sudah meninggal dunia.
"Setiap tahun tanggal 30 April wajib misa dan esok juga misa Leva sudah menjadi tradisi kami disini. Leva misa pembukaan bahwa warga Lamalera mulai melaut," ujarnya.
Ia mengaku setiap akhir April hingga awal Mei warga Lamalera pulang kampung untuk mengikuti misa arwah.
"Kami punya moyang banyak yang meninggal saat melaut. Kami wajib datang untuk ikut acara ini. Kami tinggal di Loang Kecamatan Nagawutun," ujarnya.
Baca juga: Rekomendasi 8 Tempat Wisata di Pulau Lembata NTT, Ada Kampung Nelayan Lamalera