HIV DAN AIDS

ASN di Lembata Wajib Tes HIV, Nefri Eken: Jangan Anggap Hal yang Tabu

Penulis: Paul Kabelen
Editor: Ricko Wawo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim medis sedang mengambil darah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata dr Geryl Huarnoning saat tes HIV dan Aids dimulai, Selasa, 14 Mei 2024.

Laporan Reporter Tribun Flores.Com, Paul Kabelen
TRIBUNFLORES.COM-LEWOLEBA-Sebuah gebrakan besar baru saja dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata. 

Selasa (14/05/2024), Dinas Kesehatan Lembata menjadikan dirinya sebagai suluh dan contoh praktik baik dalam penanggulangan masalah HIV/AIDS yang tengah merebak di kabupaten ikan paus tersebut.


Selama satu hari kerja ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata membuka Klinik konseling dan pemeriksaan darah sukarela bagi semua pegawai yang bekerja di kantor tersebut.


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata, dr. Goerillya A. H. Noning mengatakan hal itu seusai mendapatkan konseling dan pemeriksaan darah HIV di ruang kerjanya.

Baca juga: Para ASN di Lembata Mulai Jalani Tes HIV/AIDS, Tujuannya Untuk Meminimalisasi Penularan

 


Geril, sapaan akrabnya, menambahkan, aksi tersebut sudah lama direncanakan sebagai salah satu upaya penting menuju Lembata “zero HIV/AIDS” pada tahun 2030 yang akan datang.


“Teman-teman, saya sudah konseling dan periksa darah HIV/AIDS hari ini. Saya ajak semuanya untuk periksa sedini mungkin. Mari kita menjadi contoh untuk semua ASN yang lain dan masyarakat umum,” pinta dokter yang selalu tampil “low profile” itu.


Ditanya soal adanya rencana pemeriksaan yang sama untuk para ASN di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya, Geril membenarkan itu. Menurutnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata akan melakukan hal itu sesuai arahan Penjabat Bupati Lembata, Matheos Tan. 


“Iya, kita akan lakukan sesuai arahan Pak Penjabat. Makanya kita yang harus jadi contoh. Bagaimana kita belum periksa tapi kita ajak orang lain untuk periksa,” ujarnya.


“Jangan takut. Kita punya SOP yang sudah bagus. Sebelum dan sesudah periksa ada konseling. Semua data dan informasi akan dirahasiakan oleh petugas konselor,” sambungnya.


Sebelum konseling dan pemeriksaan darah, dilakukan sosialisasi. 


Materi sosialisasi disampaikan oleh Pengelola Program HIV/AIDS Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata, Paskalis Padak Masan, dan Pemerhati HIV/AIDS Lembata, Nefri Eken.


Nefri menjelaskan tes HIV/AIDS untuk para ASN di Lembata merupakan bagian dari 'jemput bola' penanganan kasus HIV/AIDS di Lembata. 


Selama ini menurutnya klinik VCT di rumah sakit atau puskesmas jarang dikunjungi pasien. Tes semacam ini merupakan bagian dari pendekatan pelayanan dan pemeriksaan pasien. 


Hal lainnya menurut Nefri tes semacam ini juga membuka paradigma masyarakat bahwa tes HIV/AIDS itu bukan sesuatu yang tabu. Para penderita juga tidak boleh dikucilkan dari masyarakat. Justru mereka harus didampingi. 


Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News