HIV DAN AIDS
Para ASN di Lembata Mulai Jalani Tes HIV/AIDS, Tujuannya Untuk Meminimalisasi Penularan
Pemda Lembata mewajibkan para aparatur sipil negara (ASN) melakukan tes HIV/AIDS.
Penulis: Paul Kabelen | Editor: Ricko Wawo
Laporan Reporter Tribun Flores.Com, Paul Kabelen
TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Pemda Lembata mewajibkan para aparatur sipil negara (ASN) melakukan tes HIV/AIDS. Penjabat Bupati Lembata Matheos Tan bahkan mengeluarkan surat yang mewajibkannya.
Tes HIV/AIDS sudah dimulai pada Selasa, 14 Mei 2024 di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata. Sebanyak 70 dari total sekitar 100 pegawai Dinkes Lembata melakukan tes HIV/AIDS secara gratis.
Disaksikan Tribun Flores, sebelum tes digelar sejak pagi hari, para ASN di Dinas Kesehatan terlebih dahulu mendapatkan sosialisasi tentang HIV/AIDS dari pemerhati Nefri Eken dan petugas kesehatan Paskalis Witak.
Sub Koordinator Seksi Pemberantasan Penyakit Menular sekaligus pengelola HIV/AIDS, Antonius Ola, mengatakan masih ada pegawai di dinas kesehatan yang belum mengikuti tes karena sedang cuti dan melakukan perjalanan dinas keluar kota.
Baca juga: Infeksi Menular Seksual di Lembata Adalah Pintu Masuk Menuju HIV
Antonius mengatakan pada bulan Mei ini, tim kesehatan akan melakukan tes HIV/AIDS di 10 kantor organisasi perangkat daerah (OPD) yaitu Dinas Kesehatan, RSUD Lewoleba, Dinas Pemuda, Olahraga dan Kebudayaan, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, BPBD, Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Dinas Perkimtan).
Tes wajib kepada seluruh ASN ini diinisiasi oleh Pemda Lembata dalam hal ini Dinas Kesehatan dan pemerhati HIV/AIDS di Lembata. Tes kepada para pegawai kelurahan dan guru-guru ASN dipusatkan di masing-masing kantor camat.
Antonius berujar Per Desember 2023, tercatat sebanyak 306 penderita HIV/AIDS yang ada di Lembata. Sementara itu, terdata juga sejak Januari-April 2024 sudah terdeteksi sebanyak 19 penderita HIV/AIDS.
"Tujuan dari tes ini yakni penemuan kasus HIV sedini mungkin dan kita upayakan meminimalisasi penularannya," paparnya.
Menurut dia, jika semakin banyak warga yang terdeteksi terinfeksi HIV maka tim kesehatan bisa memberikan obat. Pasien yang rutin minum obat secara teratur kecil kemungkinan bisa menularkan penyakit tersebut kepada orang lain.
Upaya ini juga dilakukan sebagai respon dari pemerintah pusat yang memberi target nol kasus HIV pada tahun 2030.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.