Pekerjaan mereka sehari-hari yakni membersihkan bagian dalam
dan luar gereja, merapikan sakristi, mengatur sound system,
membersihkan gua Maria, menjadi sopir dan masih banyak pekerjaan lain
yang mereka lakukan. Ketika membersihkan bagian dalam Gereja,
mereka begitu hormat saat lewat di depan tabernakel, Patung Bunda
Maria, Patung Hati Kudus Yesus dan Salib Tuhan Yesus.
Ini adalah pemandangan yang menarik, karena banyak orang katolik yang kurang
memiliki rasa hormat kepada Yesus dalam Sakramen Mahakudus. Dan
satu acara harian yang tetap ada sampai sekarang adalah mereka selalu
memulai kegiatan harian dengan doa pagi bersama di depan patung
Bunda Maria. Semua karyawan Katolik dan Muslim berkumpul bersama,
doa pagi secara umum dipimpin pastor kemudian ada nasihat tertentu
untuk semua karyawan. Semua ini adalah pengalaman-pengalaman
positif bersama beberapa saudari yang bukan katolik tetapi bekerja
bersama kita.
Adapun pengalaman-pengalaman ini mengajarkan kita bahwa banyak
orang yang tidak seiman dengan kita juga memiliki rasa hormat yang
besar atau devosi kepada Bunda Maria, dan Yesus dalam sakramen
Mahakudus. Mereka tidak mengungkapkan secara terbuka tetapi
melakukannya dengan hormat dan penuh kasih ketika mereka
membersihkan atau menghias Gereja dan tempat devosional lainnya.
Hari ini Yesus menunjukkan satu sikap yang amat positif yakni sikap
toleran terhadap sesama yang tidak segolongan. Markus mengisahkan
bahwa pada suatu kesempatan, Yohanes melihat seorang yang bukan
murid Yesus mengusir setan dalam nama Yesus lalu ia dan temantemannya mencegahnya karena ia bukan pengikut Yesus Kristus.
Mungkin saja Yohanes berpikir akan mendapat jempol dari Yesus. Tetapi ternyata
Yesus justru membuka dan memperluas wawasan Yohanes dan teman-
temannya untuk lebih terbuka lagi kepada sesama yang berbeda
pandangan hidup dan keyakinan mereka. Yesus mengatakan kepada
Yohanes supaya jangan mencegah mereka karena orang itu tidak
mengumpat Yesus. Orang itu tidak melawan Yesus maka ia juga berada
di pihak Yesus bersama komunitas para rasulNya.
Situasi yang terjadi saat itu adalah, banyak orang memiliki kebiasaan
mengusir setan dan roh-roh jahat. Ada di antara mereka mengusir setan
dalam nama Yesus (Mrk 9:37.38.39). Ini berarti Yesus memang sangat
terkenal sebagai eksorsis. Dalam Kisah para rasul juga terjadi demikian,
ada beberapa tukang jampi yang menggunakan nama Tuhan Yesus untuk
mengusir setan (Kis 19:13-20).
Praksis untuk mengusir setan dalam
nama Yesus di kemudian hari menjadi hal biasa di dalam Gereja (Mrk
16:17; Luk 10:17; Kis 16:18). Yesus menunjukkan sikap toleransiNya
terhadap orang-orang yang menggunakan namaNya untuk mengusir rohroh jahat. Yesus bersikap demikian karena namaNya Yehosua berarti Allah yang menyelamatkan. Allah menyelamatkan semua orang!
Sikap Yesus seperti ini patut kita ikuti. Sikapnya yang toleran terhadap
sesama karena memang namaNya memiliki daya menyelamatkan.
Sikap Yesus ini juga membuka cakrawala berpikir kita untuk menerima semua
orang sebagai saudara. Kita tidak harus menjadi orang yang sombong
karena merasa memiliki Yesus. Injil dan cara hidupNya banyak diikuti
orang yang tidak seiman dengan kita meskipun mereka mungkin tidak
mengenal dan mengimaniNya.
Dengan demikian orang-orang tertentu memiliki permandian kerinduan akan Yesus Kristus. Kita boleh bangga
memiliki Yesus. Namanya menyelamatkan semua orang. Janganlah
memandang sesama yang bukan katolik sebagai orang lain. Mereka
ternyata menjadi saudara yang diberikan Tuhan kepada kita untuk
dikasihi( https://pejesdb.com/2013/05/22).
Missio:
Sikap toleran Yesus menjadi dasar bagi hidup kita di tengah
masyarakat yang majemuk. Kita harus membuka diri kita terhadap
sesama yang mungkin tidak segolongan dengan kita. Mari kita
menghilangkan persepsi kita yang jelek tentang sesama yang tidak
seiman.
Doa: Tuhan, namaMu menyelamatkan kami semua. Terpujilah namaMu
kini dan sepanjang masa. Amin
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Rabu. Salam doa dan berkatku
untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News