Renungan Katolik
Bapak, Ibu dan Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Selasa 28 Mei 2024. Dalam Bacaan Injil Markus 10:28-31 hari ini mengisahkan tentang “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Engkau.”
Peristiwa ini terjadi ketika Yesus bertemu dengan seorang pria muda yang kaya raya (lih. Mat 19:27-30; Mar 10:28–31 dan Lukas 18:28–30).
Hal mengikut Yesus adalah suatu pelajaran dari Yesus yang dicatat dalam ketiga Injil Sinoptik ( Injil Matius, Injil Markus Markus dan Injil Lukas), yang diberikan pada beberapa kesempatan.
Berkaitan juga dengan pengajaran mengenai upah mengikut Yesus.
Perlu kita perhatikan bersama, kita tidak dapat menafsirkan upah (baca. pahala) yang dijanjikan di sini jangan ditafsirkan secara harfiah.
Sebaliknya, berkat-berkat dan sukacita yang terkandung dalam hubungan-hubungan yang tercatat di sini akan dinikmati oleh seorang murid yang setia berkorban demi Kristus.
Pengajaran ini diberikan setelah Petrus berkata bahwa ia dan para murid telah melepaskan segala sesuatu untuk mengikuti Yesus dan menanyakan apa yang akan mereka peroleh. Yesus menjawab bahwa upah mereka adalah:
Mereka akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel, pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya (hanya dicatat dalam Injil Matius)
Mereka akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, pada masa ini juga (dalam ketiga Injil dengan versi yang agak berbeda-beda).
Mereka akan menerima hidup yang kekal, pada zaman yang akan datang. Dalam Injil Matius dan Markus dicatat bahwa Yesus menutup perkataan-Nya dengan perkataan: “Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”
Markus ingin menjelaskan bahwa pengorbanan bagi Tuhan akan dihargai (lih. Markus 10:30).
Mereka yang harus kehilangan sesuatu karena mengikut Kristus, akan menerima balasan berlipat kali ganda sebagai ganti dari semua kehilangan yang diderita.
Meski yang kehilangan bersifat fisik atau materi, tetapi kita belum tentu mendapatkan ganti yang berupa demikian. Namun yang ingin Yesus katakan adalah bahwa Tuhan tidak tutup mata terhadap semua itu.
Tuhan melihat dan memperhatikan. Dia tidak mengabaikan orang-orang yang telah mengorbankan segala sesuatu demi mengikut Dia.