Frans Seda

Frans Seda Hadir di Maumere lewat Patung Setinggi 10 Meter dan Patung Duduk Pakai Sarung

Penulis: Egy Moa
Editor: Egy Moa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presentasi rencana pembangunan Patung Frans Seda di Aula Ili Gai, Kantor Bupati Sikka, Rabu 5 Juni 2024.

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-Rencana pembangunan Patung Frans Seda pada pertigaan Jalan Trans Flores Maumere-Larantuka dengan Jalan Adi Sucipto Waioti menuju Bandara Frans Seda mendekati realisasi. Plaza utama didirikan patung setinggi 10 meter dan patung duduk sesuai ukuran nyata sosok Frans Seda, mengenakan sarung menginspirasi teras rumahnya menerima orang lain bercengkrama dengannya menjadi penanda baru masuk ke Kota Maumere.

Presentasi desain patung yang kelak dibuat berbahan perunggu dilakukan oleh arsitek Dani Wicaksono dan Pematung, Dolorosa Sinaga, Rabu 4 Juni 2024 di Ruang Ili Gai Kantor Bupati Sikka kepada Penjabat Bupati Sikka, Adrianus Firminus Parera. Pertemuan ini juga diikuti Kepala Dinas Perhubungan, Us Minggo, Pelaksana tugas Dinas Lingkungan Hidup, Akulinus,dan Dinas PUPR Sikka, dihadiri ketua panitia pengusul Frans Seda Pahlawan Nasional,Philips Gobang, dan anggota tim Bona Beding, wartawan dan penulis buku.

Lokasi pendirian patung sangat ramai lalu lintas di Jalan Trans Flores menuju Larantuka dan keluar masuk Bandara Frans Seda.

Dani Wicaksono menjelaskan, lokasi paling depan menjadi plaza utama mendirikan patung Frans Seda setinggi 10 meter. Kemudian Lokasi kedua memanjang ke belakang. Orang bisa berjalan melintas diatasnya menuju ke bidang kecil didirikan plaza kecil ditempatkan patung Frans Seda dalam posisi duduk sesuai ukuran badan yang asli.

Baca juga: Ini Alasan Pemkab Sikka Bangun Patung Frans Seda di Maumere

 

“Patung di lokasi kedua dalam posisi ukuran nyata. Seukuran asli badan Pak Frans Seda mengenakan sarung. Gesturnya duduk di kursi dengan sebuah meja di depannya. Ada juga kursi kosong untuk mengundang warga duduk dengan Frans Seda. Idenya ingin membuat seperti teras rumah Pak Frans Seda,” kata Dani Wicaksono.

Dani Wicaksono mengakui, lokasi ini ramai dikunjungi warga. Timnya mendatangi lokasi menemukan banyak warga duduk-duduk di lokasi tersebut.

“Kita harapkan ke depan, ketika patung ini telah berdiri, akan ada banyak orang yang datang ke sana. Warga akan tertarik untuk datang mengenalnya, bukan hanya tempatnya tapi utama juga tokohnya,” katanya lagi.

Dani Wicaksono,menambahkan pilihan lokasi dengan bentuk patung ini menghadirkan perspektif patung dapat dilihat dari berbagai sudut pandang akan memberikan kesan lebih kuat.

Baca juga: Berkat CSR Bank NTT, Pemkab Sikka Bangun Patung Frans Seda dan Tata Jalan Adi Sucipto Maumere

Dolorasa Sinaga mengatakan, proporsi dan dimensi total tinggi patung 10 meter.Dia bersama dua orang putri mendiang Frans Seda membuat penelitian tentang gestur Frans Seda yang paling dikenal.

“Kalau di belakang (patung duduk), bisa tangkap auranya bahwa dengan belajar, baca buku dengan kolaborasi dengan orang lain, kita bisa mengubah sesuatu dengan pikiran dan karya,” kata Dolorosa.

“Riwayat Pak Frans bisa diakses public dari buku, internet. Namun bisa bantuan teknologi seperti di patung Covid, saya buat di Jakarta menggunakan panel-panel eletronik, hujan aman dan bisa rutin dibaca,” ujar Dolorosa menanggapi pernytaaan mengenai referensi informasi tentang Frans Seda.

Meski tak mengenal sosok Frans Seda, Dolorosa mengakui Frans Seda, sosok yang merakyat.

Baca juga: Rekomendasi 6 Wisata Pantai Dekat Bandara Frans Seda Maumere di Flores

“Saya juga mengenalnya dari cerita dan baca buku, Pak Frans Seda sosok yang merakyat. Kami sudah mendepatkan persetujuan dari Bu Ery putri Pak Frans Seda. Kami berharap semua pihak mendukung. Kita bisa membuat sejarah monumen di Maumere,” harap pengajar di Institut Kesenian Jakarta.

Penjabat Bupati, Adrianus Forminus, mengatakan dari desai yang disampaikan sudah bisa menjelaskan ada prinsip, nilai dan filosofi Frans Seda.

Halaman
12