“Pikiran cerdas ini bagi kami hal yang luar biasa. Menjadi referensi pemerintah untuk susun rencana operasional,” kata Frans.
Memang ada desain juga dari Pemda. Tapi ada beda gambar yang dibuat. Kalau ditarik ke belakang memang jauh lebih bagus. Antara jalan dengan jarak pandang menjadi sangat dekat. Dengan jalan panjang lebih baik. Ini hal yang baik bagi Pemda.
Baca juga: Gunung Lewotobi Status Awas, Enam Rute Penerbangan Dari Bandara Frans Seda Maumere Normal
Philips Gobang mengatakan Dolorosa dan Dani memiliki pengalaman membuat patung di berbagai tempat di Indonesia.
Menurut Philipis, mengenal sosok Frans Seda kita menemukan bahwa dia tidak hidup di menara gading, dia hidup sebagai orang biasa. Sosoknya bisa seperti kebanyakan orang, namun pikiran dan karyanya besar. Supaya jarak kebesaran pikiran karya ini tidak terlalu jauh, maka ditampilkan sosok yang dekat dengan kita.
“Dia duduk, minum kopi, baca buku. Patung duduk dibuat seukuran asli Frans Seda. Kita menghadirkan sosok di sebuah taman. Orang datang ke sana bisa menyerap ilmunya, itulah pesan disampaikan” kata Philips. *
Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News
Baca tanpa iklan