Baca juga: Idul Adha di Flores Timur, Ada Pesan Sarat Makna dari Bendahara Majelis Ulama
Artinya, sistim tabungan celengan yang dijalankan mahasiswa PGSD Universitas Flores juga menjalankan prinsip-prinsip dasar Matematika dimana para mahasiswa menentukan nominal uang yang hendak ditabung atau dimasukan kedalam celengan sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Misalnya ada yang menabung Rp 100 ribu dengan target akhir Rp 1 Juta mereka hanya mempunyai 10 kotak dengan nominal masing-masing kotak itu Rp 100 ribu sehingga ada 10 kotak untuk mencapai Rp 1 juta.
Selain itu ada juga mahasiswa yang program menabungnya Rp 20 ribu dan tentu membutuhkan beberapa kotak agar bisa mencapai Rp 1 Juta. Setiap kali menabung tidak boleh lebih dari konsistensi nominal awal.
“Apa yang mereka tabung itu harus konsisten dengan apa yang direncanakan. Agar menabung mereka bisa dinikmati yang diawali dengan tabel saving challenge,” jelas Marselina.
Baca juga: Ombudsman NTT Buka Posko Pengaduan Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun 2024
Khusus untuk mahasiswa asuhan Marselina melakukan pembayaran SKS setelah selesai kegiatan pameran P5 di Minggu ke 15.
Terkecuali mahasiswa yang wadah saving challenge nya diberikan sebagai cindera mata bagi para dosen dan pegawai PGSD seluruhnya, itu melakukan pembayaran sebelum pameran dimulai.
Dikatakannya selain melakukan pameran hasil proyeknya, mahasiswa juga memberikan media pembelajaran yang mereka hasilnya kepada guru-guru yang hadir pada saat kegiatan berlangsung.
Sebagai bentuk kecintaan mereka terhadap dosen dan pegawai Prodi PGSD, mahasiswa PGSD Universitas Flores memberikan cinderamata berupa wadah challenge beserta kalimat-kalimat apresiasi dan kalimat motivasi bagi dosen dan pegawai untuk menabung.