Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA- Warga di lereng Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur kesulitan mendapatkan air bersih. Selain karena takut air tercemar abu vulkanik, debit air dari sumber mata air menurun.
Abu vulkanik yang dimuntahkan Gunung Lewotobi Laki-laki hamper setiap hari membuat masyarakat di sekitarnya khawatir dengan kondisi air bersih mereka.
Warga terdampak erupsi Lewotobi berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur intens membantu warga yang membutuhkan air bersih. Khususnya warga di Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura.
Seperti yang dialami warga Desa Dulipali, Desa Klatanlo, Desa Persiapan Padang Pasir lebih sulit mendapatkan air. Debit air dari sumber mata air yang tersalur melalui jaringan pipa semakin kecil dari waktu ke waktu.
Baca juga: Gunung Lewotobi Erupsi, Nam Air Cancel Flight hingga Minggu 21 Juli 2024
Efrem Ladjar, warga Desa Persiapan Padang Pasir, Kecamatan Wulanggitang, berharap agar Pemkab Flores Timur membantu warga yang butuh air bersih. Mereka khawatir sumber mata air yang mereka gunakan terkontaminasi abu vulkanik dan membahayakan Kesehatan.
"Abunya cenderung ke barat. Bisa jadi kita punya air kena belerang. Harapnnya agar ada bantuan air bersih dari pemerintah bisa intens termasuk masker bagi ke desa terdampak," katanya, Jumat, 5 Juli 2024.
Selain air bersih, warga setempat sementara ini tak menkonsumsi sayuran dan buah-buahan yang tumbuh subur di halaman dan kebun.
"Sudah satu bulan kami tidak makan sayur dan buah. Hujan memang sudah turun dan bersihkan, tapi setelah itu databg abu lagi usai erupsi," ungkap Efrem.
Baca juga: Komodistas Hortikultura Alami Penurunan Harga, NTT Deflasi -0,23 Persen
Efrem menyebut ada anak-anak dan lansia mulai terserang penyakit. Lebih banyak batuk, pilek, gatal-gatal, termasuk gejala infeksi saluran pernapasan akut (Ispa).
Sementara itu, dini hari tadi sekira pukul 03.11 terjadi erupsi disertai getaran kuat. Warga di Desa Persiapan Padang Pasir mengira terjadi gempa bumi.
"Kami lari keluar, dari dalam rumah rasa macam gempa. Iya, suara gemuruh di gunung tapi kami tidak bisa lihat karena gelap," kata Tiny Ledjap.
Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, dalam laporan tertulis menyebutkan erupi dengan tinggi kolom abu 800 meter di atas puncak Gunung Lewotobi Laki-laki.
Abu dari gunung berstatus Level III (Siaga) ini bergerak mengikuti arah angin ke barat daya dan barat.
Sementara BPBD Flores Timur sejak sepekan lalu sudah mengerahkan dua mobil tangki air untuk warga terdampak. Ada pula penyaluran bantuan logistik berupa paket sembako.
Bantuan itu disalurkan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Flores Timur, Avelina Manggota Hallan, didampingi Camat Wulanggitang, Fredy Moat Aeng.
Berita TribunFlores.com lainnya di Google News