Pilgub NTT 2024

Ansy Lema Bakal Calon Gubernur NTT dari PDIP, Megawati Sebut NTT Sangat Strategis

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ANSY LEMA - Bakal Calon Gubernur NTT dari PDI Perjuangan, Yohanis Fransiskus Lema alias Ansy Lema.

“Begitu Ibu Mega putuskan semua tegak lurus. Ini budaya partai kami. Jadi surat tugas yang dikeluarkan itu bukan hanya untuk Ansy Lema tapi untuk seluruh kader PDI Perjuangan."

TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Yohanis Fransiskus Lema, S.IP, M.Si. atau Ansy Lema secara resmi didorong PDIP untuk maju dalam kontestasi Pulgub NTT menjadi calon Gubernur NTT.

SK PDIP ini diserahkan Hasto Kristiyanto dalam Rapat Kerja Daerah DPD PDIP NTT, Rabu 10 Juli 2024.

Ansy yang usai ditunjuk menjadi bakal calon Gubernur NTT dari PDIP berkesempatan mengunjungi Pos Kupang pada Kamis (11/7).

Kedatangannya disambut Pimpinan Perusahan Margeretha Iin Wahyuningrum, Manajer Produksi Ferry Jahang, Manajer Online Alfons Nedabang, Korlip Pos Kupang Novemi Leo serta Koordinator Bisnis, Tanto Bisilisin dan Nuke Maromon dari Tribun Flores.

Dalam bincang-bincang dengan Pos Kupang ini, Ansy Lema mengaku dirinya tidak melakukan manuver. Namun setelah ditunjuk Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri maka dirinya tegak lurus dengan perintah partai tersebut.

Baca juga: Ansy Lema Jadi Cagub NTT, AHP Sebut Figur Merakyat

 

Hal yang sama juga dilakukan kader-kader lain yang selama ini sering disebut-sebut seperti Emy Nomleni, Andreas Hugo Pareira, dan kader lain tegak lurus atas perintah partai.

"Jadi sebelum ada perintah saya juga tidak melakukan hal lebih jauh, beda dengan Melki Laka Lena yang juga Ketua Partai Golkar, atau yang lain. Jadi saya sebagai anggota DPR aktif dan DPR terpilih betul-betul menjaga sikap saya sebelum ditunjuk secara resmi," ungkapnya.

Sedikit berkelakar, dia mengungkapkan pada tahun kedua setelah duduk di kursi DPR RI, di kantor sering dipanggil Pak Gubernur oleh teman-temannya. Meskipun begitu dirinya tidak pernah melakukan manuver atau pendekatakan ke siapapun untuk memuluskan langkah menjadi Cagub. Dirinya selalu menjaga kesolidan partai.
Saat disinggung isu bahwa dirinya dikorbankan agar anak Herman Heri Stevani Adranacus naik menjadi anggota DPR RI, Ansy menegaskan sangat tidak mungkin. PDI Perjuangan terlalu besar untuk melakukan hal remeh seperti itu. Apalagi PDIP di NTT adalah partai pemenang, jadi sangat menjaga elektabilitas partai tersebut.

"Partai ini terlalu besar kalau hanya untuk itu. Saya ini sudah dipersiapkan oleh partai karena untuk menjadi pemimpin menurut Ibu Mega butuh kapasitas, kapabilitas dan elektabilitas," ungkapnya.

Sempat juga disinggung selama ini nama Ketua DPD PDIP NTT, Emi Nomleni yang sering muncul namun Ansy menegaskan hal itu sangat wajar terjadi karena Emy merupakan Ketua DPD dan menuju Pilkada nama Emi Nomleni harus muncul.

“Kalau tidak muncul orang akan bertanya-tanya mengapa PDIP tidak memunculkan kadernya,” tanya Ansy.

Sebab kata dia posisi Provinsi NTT sangat startegis di mata Ketua Umum PDIP Megawati. Sebab, di provinsi ini Presiden Soekarno pernah dibuang dan melahirkan butir-butir Pancasila.

“Jadi siapapun kader yang potensial termasuk Emy Nomleni tidak dilarang tampil. Tetapi begitu Ibu Mega putuskan semua tegak lurus. Ini budaya partai kami. Jadi surat tugas yang dikeluarkan itu bukan hanya untuk Ansy Lema tapi untuk seluruh kader PDI Perjuangan," tukasnya.

Baca juga: DPD Benarkan Ansy Lema Ditugaskan DPP PDI Perjuangan untuk Pilgub NTT 2024

Halaman
123