Berita Lembata

Warga Desa Wuakerong Lembata Simulasi Sistem Bencana Badai Seroja

Editor: Ricko Wawo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemerintah desa, Kelompok Siaga Bencana, Linmas dan sejumlah masyarakat RT 8 dan RT 9, Dusun C desa Wuakerong melakukan simulasi sistem peringatan dini bencana badai berdampak seroja atau Early Warning System (EWS).

TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Pemerintah desa, Kelompok Siaga Bencana, Linmas dan sejumlah masyarakat RT 8 dan RT 9, Dusun C desa Wuakerong melakukan simulasi sistem peringatan dini bencana badai berdampak seroja atau Early Warning System (EWS).

Kegiatan diadakan pada Selasa, 9 Juli 2024, bertempat di Balai Dusun C, Desa Wuakerong, Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Simulasi SOP EWS ini adalah salah satu dari rangkaian kegiatan terkait kebencanaan pada program INCIDENT, kerja sama dari Catholic Relief Services dan Lembaga Pengembangan Masyarakat Lembata (LSM Barakat).

Simulasi ini juga difasilitasi langsung oleh BPBD Lembata yang dipimpin Yohanes Gregorius Solang Demo selaku Kepala Pelaksana.

Baca juga: LSM Barakat di Lembata Bentuk Tim Lokal Champion Untuk Kampanye Perubahan Iklim

 

 

Ganimedes Amuntoda, Field Officer Barakat untuk program INCIDENT di desa Wuakerong, mengatakan simulasi itu bertujuan supaya masyarakat bisa mengetahui informasi bencana dari BPBD ke Pemerintah Desa dan diteruskan kepada KSB, Kepala Dusun, Linmas, RT dan masyarakat secara cepat, tepat dan akurat demi meminimalisasi korban.

Kepala Desa Wuakerong, Petrus Damianus Gigo mengatakan kegiatan simulasi Standar Operasional Prosedur Early Warning System atau Sistim Peringatan Dini sangat membantu kami di desa sebagai salah satu bentuk  edukasi atau pembelajaran dalam menghadapi ancaman bencana badai berdampak banjir, terutama di Dusun C, RT 08 dan 09, yang adalah daerah terdampak ancaman banjir.

"Untuk itu kami menyampaikan terima kasih pada CRS, BARAKAT dan BPBD Lembata yang telah memfasilitasi kegiatan simulasi ini, dan juga semua pihak yang turut berpartisipasi dalam menyukseskan kegiatan ini," tambahnya.

Sebagai informasi bahwa kegiatan simulasi telah dilakukan di 4 desa lainnya dan sudah ada Dokumen Rencana Kontingensi Bencana Badai Berdampak Banjir dan Dokumen SOP EWS, yang diperkuat pelaksanaannya melalui Peraturan Desa di 5 Desa dampingan Program Incident, yaitu Bour, Lolong, Pasir Putih, Ria Bao dan Wuakerong.


 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News