Baca juga: Sosok Ansy Lema di Mata Alex Longginus : NTT Butuh Orang Energik Seperti Ansy Lema
Ada dua kemungkinan penting yang dibahas dalam pertemuan itu yakni kemungkinan pertama, memohon Pemerintah untuk membuka sebuah SMA Negeri di Flores. Pater B. Schouten SJ yang diminta untuk menjajaki kemungkinan itu. Dan kemungkinan kedua, regional SVD akan berusaha mengerahkan segala kemampuannya untuk membuka sebuah SMA Katolik di Ende Flores.
Pada tanggal 6 Januari 1953, P. Schouten SJ menulis surat kepada Mgr. A. Thijssen yang isinya menjelaskan bahwa pemerintah dalam hal ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan belum bermaksud serta belum bisa membuka SMA Negeri di Flores. Hal ini dapat dimaklumi karena RI Indonesia baru berusia 8 tahun.
Satu SMAN untuk satu provinsi masih dianggap cukup. Anggaran pembangunan tersebar untuk berbagai sektor. Siswa-siswi yang berminat melanjutkan pendidikan ke SMA diarahkan untuk bersekolah di Kupang atau SMA lainnya di Jawa.
SVD sangat memahami hal ini sejak awal dengan mempersiapkan dua kemungkinan.
Baca juga: Kecelakaan Bis Manggarai Indah di Km 11, Ende, 1 Orang Bayi dan 4 Anak Selamat
Segenap komponen masyarakat diharapkan bahu membahu untuk membangun dan menatap masa depan yang lebih baik. Ketiadaan dana dari Pemerintah bukan berarti perjalanan sudah berakhir. Langkah kongkrit ditempuh melalui berbagai persiapan untuk terlibat langsung dalam pemberdayaan pendidikan anak – anak pada wilayah pengabdian SVD.
Sampai tanggal 24 Januari 1953 P. Regional E. Kuhne dan Kuasa Usaha Pengurus Persekolahan Katolik di Flores, P. Fransiskus Cornelissen mengeluarkan sebuah surat maklumat tentang akan didirikannya sebuah SMA Katolik di Ende.
Maklumat yang dikeluarkan mendapat reaksi luas di kalangan masyarakat Flores dan Ende khususnya.
Gaung akan berdirinya SMAK Syuradikara membuat Kota Ende menjadi lebih hidup. Maklumat itu berisi adanya sebuah sekolah SMA Katolik di Ende demi kepentingan pendidikan di wilayah Flores secara umum. Maka Serikat Sabda Allah (SVD) mendirikan sebuah SMA di Kota Ende yang diresmikan pada tanggal 01 September 1953 dengan nama ‘‘SMAK SYURADIKARA’’yang berarti ‘‘PENCIPTA PAHLAWAN UTAMA’’, dalam bahasa Sanskrit. Pater Yohanes Ebben, SVD adalah Kepala SMA Katolik yang pertama. Sejak awal berdirinya SMAK Syuradikara sudah hadir sebagai simbol prestasi akademik.
SMAK Syuradikara Saat Ini
Pada tahun ajaran 2023/2024, SMAK Syuradikara Ende menerima 415 siswa baru untuk dididik menjadi generasi-generasi unggul dengan 12 rombongan belajar (Rombel).
Baca juga: Dekatkan Pelayanan, Imigrasi Labuan Bajo Laksanakan Inovasi Jempolan Bajo