Misa Hari Minggu

Teks Misa Minggu 28 Juli 2024 Hari Biasa Pekan XVII Lengkap Renungan Harian Katolik

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GEREJA - Gereja Paroki St.Theresia Mbata di Desa Rana Mbata, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur. Mari simak teks misa Minggu 28 Juli 2024 Pekan Biasa XVII.Teks misa Minggu Pekan XVII, Hari Orangtua dan Nenek Sedunia.

TUHAN itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. TUHAN dekat pada setiap orang
yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan. (Refren)

09. BACAAN KEDUA (Ef. 4:1-6)

L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus. Saudara-saudari, aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

10. ALLELUIA (Luk. 7:16)

P : Alleluia
U : Alleluia
P : Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita, * dan Allah telah melawat umat-Nya.
U : Alleluia

11. INJIL (Yoh. 6:1-15)

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.

Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Sesudah itu Yesus berangkat ke seberang danaun Galilea, yaitu danau Tiberias. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mukjizat-mukjizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit. Dan Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya. Dan Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat. Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: "Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?" Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya. Jawab Filipus kepada-Nya:
"Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja." Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya: "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?" Kata Yesus: "Suruhlah orang-orang itu duduk." Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki
banyaknya. Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki. Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada muridmurid-Nya: "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang." Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan. Ketika orang-orang itu melihat mukjizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini adalah
benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia." Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

12. RENUNGAN SINGKAT

Injil yang kita dengarkan tadi berbicara tentang mukjizat penggandaan roti bagi ribuan orang. Mari kita renungkan bersama satu dua hal dari kisah ini untuk kehidupan kita. Pertama, saling berbagi. Dalam Injil tadi kita mendengarkan bahwa Yesus meminta mereka untuk menyediakan roti untuk banyak orang. Filipus amat ragu akan kemampuan mereka, karena roti seharga dua ratus dinar saja pasti tidak cukup. Dua ratus dinar adalah gaji dari kerja dua ratus hari, karena upah sehari adalah satu dinar. Artinya, uang itu cukup banyak. Meskipun demikian, pasti tidak cukup untuk membeli roti. Yang menarik, mereka hanya memiliki lima roti dan dua ikan yang ada pada seorang anak kecil. Tentu saja, roti itu roti kecil karena diperuntukkan bagi anak-anak. Tetapi, Yesus pun membuat mukjizat dengan apa yang ada pada mereka, sekecil apapun itu, bisa dipakai untuk saling berbagi. Kisah ini mengajak kita untuk saling berbagi. Tidak semua kita mampu untuk menangani semua persoalan kita secara sendiri-sendiri. Kita perlu untuk berada bersama dan saling berbagi sekecil apapun peran kita. Jika kita tidak egois dan kita terbuka satu sama lain, maka kita pasti akan bisa keluar dari situasi hidup kita. Yesus melibatkan banyak orang dalam mukjizat ini. Ada orang banyak, ada para murid, ada anak kecil, ada roti dan ikan. Itu yang ada pada mereka. Dari kerjasama inilah, mereka akhirnya bisa menyelesaikan masalah mereka. Mari kita bersatu, saling mendengarkan dan saling berbagi agar hidup kita menjadi lebih baik. Kedua, mengumpulkan. Yesus masih meminta para murid untuk mengumpulkan lagi potongan-potongan roti yang tersisa. Ia mau agar mereka menghargai setiap potongan kerjasama dan setiap makanan yang tersisa. Mereka pun mengumpulkan sebanyak dua belas bakul penuh. Para murid bisa mendapatkan satu bakul, padahal semula mereka tidak memiliki satu roti pun. Kini mereka kelimpahan. Kita pun diajak untuk senantiasa bersyukur dengan apa yang dianugerahkan Tuhan kepada kita. Kadangkala kita merasa bahwa kita berkecukupan dan kita pun berfoya-foya dan membuang-buang makanan kita. Tuhan meminta kita untuk mengumpulkannya dan mungkin bisa dibagikan lagi dengan sesama. Tuhan mengundang kita untuk bersatu karena Dia mengumpulkan kita sebagai roti hidup untuk saling berbagi. Kita kumpulkan potonganpotongan kemampuan kita semua sehingga kita bisa memiliki bakul-bakul roti yang bisa kita bagikan untuk saling menghidupkan. Tuhan memberkati.

13. HENING

14. SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT

P : Saudara-saudari terkasih, Tuhan telah memperhatikan kelaparan dan kehausan kita, dan Ia senantiasa bersedia membantu. Karena itulah kita berdoa untuk memohon belas kasih-Nya.
P : Bagi Bapa Suci, para Uskup, para Imam, dan Diakon. Semoga Bapa di surga memberkati mereka, sehingga tetap setia dalam usaha memajukan kesatuan Gereja dan dengan setia mengabdikan diri sebagai pelayan. Marilah kita mohon….
P : Bagi para pemimpin bangsa. Semoga mereka semua tetap berjuang memerangi kelaparan dan
kemiskinan, dengan membangun kesetiakawanan dalam bekerja.. Marilah kita mohon….
P : Bagi keluarga-keluarga yang menderita. Semoga Tuhan memberikan ketabahan hati bagi keluargakeluarga yang menderita karena berbagai kesulitan, dan membangkitkan rasa belas kasih dalam diri kita, sehingga dengan bantuan rahmat Tuhan, kita mampu meringankan penderitaan mereka. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua yang hadir di sini. Semoga kita semakin terbuka untuk memberi apa pun untuk sesama yang memerlukan. Semoga kita menyadari bahwa semua yang kita miliki adalah pemberian Tuhan juga. Oleh karena itu, semoga kita pun membantu sesama dengan hati tulus ikhlas.
Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Ya Bapa, masih banyak yang ingin kami sampaikan ke hadirat-Mu, namun kami yakin, Engkau sudah mengetahui semuanya. Semoga Engkau berkenan mengabulkan doa-doa kami ini, sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin

Halaman
1234