"Kami siap menyambut kedatangan para pengunjung. Warga Desa Kolobolon sangat ramah untuk menyambut kehadiran para wisatawan," cetus Ezaf.
Adapun pesona air terjun yang indah ternyata kaya akan manfaatnya, sehingga debit airnya sangat dibutuhkan petani lokal.
"Tahun kemarin saya ada buka lahan tidur. Jadi kita pakai pipa secara gravitasi untuk airi lahan, biar masyarakat bisa menanam tanaman holtikultura. Sampai hari ini aliran air terjun Oefamba masih dipakai petani untuk siram tanaman," pungkas Ezaf.
Keberhasilan pemanfaatan air terjun ini menunjukkan bahwa dengan kreativitas dan kerja sama, alam dapat memberikan lebih banyak manfaat daripada sekadar keindahan visualnya.
Selanjutnya, Kepala Bidang Promosi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Rote Ndao, Bambang Basuseno memuji keindahan air terjun Oefamba di Desa Kolobolon.
"Air terjun ini cukup unik, bentuknya bertingkat, setiap tingkatnya mencapai 2,5 meter dan lima meter. Di Oefamba ada spot foto menarik yang terbentuk secara alami," ujar Bambang.
Di sisi kiri dan kanan, diungkapkan Bambang, terdapat dinding batu dengan beberapa bagian yang membentuk gua alam yang dihuni oleh kawanan monyet.
"Ayo jalan-jalan ke Rote saja," ajak Bambang. (rio)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News