Hari Keluarga Nasional

Sunting Masih Isu Prioritas, Target Penurunan Stunting di NTT 33,1 Persen di Tahun 2025

Editor: Cristin Adal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LOUNCHING- Kepala Perwakilan BKKBN NTT, Dadi Ahmad Roswandi, Sekda NTT, Kosmas D. Lana, Deputi Bidang Dalduk BKKBN RI, Bonivasius P. Ichtiarto, dan lainnya secara resmi melounching population clock Provinsi NTT.

Target NTT

"Tahun 2025, nasional mentargetkan penurunan stunting mencapai 18,8 persen dan NTT ditargetkan 33,1 persen, sehingga masih ada 4,8 persen yang harus dikejar untuk mencapai target NTT Tahun 2025," ujarnya.

Dia membahkan, menilik pada tren capaian dari tahun ke tahun dan terget yang harus dicapai pada tahun 2025, maka Provinsi NTT perlu kerja keras, integrasi berbagai program dan kegiatan, serta kolabarosi dari berbagai pihak untuk penanganan dan percepatan stunting.

Sementara itu, Deputi Bidang Dalduk BKKBN RI, Bonivasius P. Ichtiarto menyebut, stunting menjadi momok bagi Indonesia bahkan dunia karena dinilai sangat mengganggu.

"Dalam Peraturan Presiden, kita diajak untuk sama-sama bergotong royong menurunkan stunting. Tidak ada yang tidak mungkin. NTT memang sering menjadi pembicaraan karena angka stuntingnya tinggi. Tapi saya yakin sampai dengan level Kota/kabupaten, NTT bisa keluar dari masalah ini," ujarnya.

Selain masalah stunting, kata Bonivasius, pendidikan dan kemiskinan ekstrem juga masih menjadi hal yang membutuhkan perhatian.

"Relative pendidikan sekolah kita hanya sampai 8,5 tahun. Ini menjadi tantangan juga, jangan sampai pendidikan ini dipengaruhi oleh stunting. Selain itu, kemiskinan ekstrem kita juga masih tinggi," ujarnya.

Untuk keluar dari berbagai persoalan yang ada itu, kata Bonivasius, dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak.

"Saya sebagai pembina wilayah NTT optimis bahwa dengan kita bersama-sama kolaborasi mampu membrantaskan persoalan ini. Tentu dengan kolaborasi Penjabat Gubernur atau Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Mari kita sama-sama membangkitkan NTT," tandasnya.

Dalam kegiatan itu juga dilakukan lounching population clock Provinsi NTT.

(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM/EKLESIA MEI/CRE20)

 

Berita TribunFlores.com lainnya di Googgle News