Laporan Reporter TRIBUN-FLORES.COM, Berto Kalu
TRIBUN-FLORES.COM, LABUAN BAJO - Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto mengungkapkan penyebab speedboat Refiero terbalik di Long Pink Beach, Pulau Padar karena terseret arus kencang.
Insiden itu terjadi pada Kamis 1 Agustus 2024 sekitar pukul 12.00 Wita. Saat kejadian, kata Stephanus, terjadi pasang surut air laut di lokasi kejadian sehingga menimbulkan arus kencang dan mengakibatkan kapal gagal bernavigasi.
"Pada saat kapal mendekati pink beach 1 terjadi arus kuat akibat pasang surut air laut sehingga membuat pusaran yang membuat kapal gagal bernavigasi sehingga miring dan terbalik. Ini fenomena alam," jelas Stephanus kepada wartawan.
Meski demikian, pihaknya bersama Polairid Polres Manggarai Barat tetap melakukan penyelidikan terkiat indikasi adanya kelalaian manusia atau human eror dalam kecelakaan itu.
Baca juga: Speedboat Terbalik di Labuan Bajo Angkut 16 Penumpang, 14 Turis Asing
"Pasti ada berita acara pemeriksaaan (BAP) pendahuluan. Tetapi dari data bahwa pasang surut terjadi pada jam 12 memang sedang surut, dan sedang terjadi efek venturi (terjadi pasang di wilayah yang sempit maka arus akan sangat kencang dan itu membuat satu pusaran)," jelasnya.
Tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam kecelakaan ini, 16 orang yang menumpang speedboat Refiero diselamatkan oleh kapal-kapal lain yang sedang melintas di sekitar lokasi kejadian.
Sebagian besar dari korban juga telah melanjutkan trip ke destinasi lainnya menggunakan kapal pengganti yang disiapkan agen travel.
"Ada 3 penumpang yang tidak melanjutkan trip karena mengejar pesawat sore ini. Tiga orang ini kembali ke Labuan Bajo untuk terbang ke destinasi wisata lainnya," ungkapnya.
Baca juga: Kelangkaan Air Ancam Petani Sayur di Wairbura Sikka NTT
Untuk diketahui, ini merupakan kecelakaan kapal wisata ke 5 yang terjadi dalam perairan Taman Nasional Komodo Labuan Bajo periode Januari hingga Agustus 2024.
"Jadi ada kecelakaan wisata, kecelakaan olahraga air dan kecelakaan pelayaran, itu dipisahkan karena tidak semuanya kecelakaan pelayaran," tandasnya.
Berita TribunFlores.com lainnya di Google News