09. BACAAN KEDUA (1Kor. 15:20-26)
L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus Saudara-saudari, yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.
Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Bunda Maria diangkat ke surga,para malaikat bergembira.
U : Alleluia
11. INJIL [Luk. 1:39-56]
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas.Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah
kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika
salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana."
Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hambaNya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatanperbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang
yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan menceraiberaikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya." Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke
rumahnya.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Kita baru saja mendengarkan kisah pertemuan Bunda Maria dan Elisabeth. Kita juga mendengarkan madah pujian Maria, satu-satunya saat di mana Bunda Maria mengungkapkan seluruh isi hatinya. Kita hendak
belajar dua hal dari sikap Bunda Maria ini. Pertama, Bunda Maria memiliki kepedulian dengan sesama. Ketika mendengarkan berita bahwa Elisabeth sanak saudaranya sedang mengandung, Maria pun langsung berangkat mengunjunginya. Kunjungannya membawa kegembiraan bukan saja karena kehadirannya akan membantu banyak hal tetapi juga karena Maria membawa serta Tuhan Yesus dalam kandungannya. Maria pun setia menemani Elisabeth selama tiga bulan. Kita pun diajak untuk meneladani sikap Maria ini. Kita saling berbagi kegembiraan dan saling membantu. Kegembiraan yang paling utama dalam kehidupan kita bukanlah terletak pada harta atau hidup yang aman, melainkan pada relasi yang baik dengan sesama. Ketika orang lain merasakan kegembiraan karena kehadiran kita, maka kita sebenarnya sudah membawakan kehidupan. Rasul Paulus sendiri berkata, “bertolong-tolonglah menanggung bebanmu. Karena dengan itu, kamu memenuhi hukum Kristus!”. Sadar atau tidak, kita sendiri diutus oleh Tuhan untuk saling membantu dan menolong. Atau pada kesempatan lain, Rasul Paulus mengingatkan kita demikian, “Kita, yang kuat, wajib menanggung
kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri“ (Rom. 15:1). Di tengah situasi corona seperti sekarang ini, mari kita saling peduli satu terhadap yang lain, untuk saling menolong dan menghidupkan. Kedua, Bunda Maria setia kepada Tuhan. Kita mendengarkan madah pujian Maria. Maria merasakan karya Tuhan yang luar biasa melalui dirinya yang hina. Maria terus mengikuti Putranya sampai di kayu salib. Lalu ia masih juga berkumpul bersama para murid Putranya, mengampuni dan meneguhkan mereka. Semuanya karena ia setia kepada Tuhan. Kisah ini mengajak kita untuk senantiasa berusaha
tetap setia kepada Tuhan dalam hidup kita. Seringkali terjadi bahwa ketika kita gembira, kita melupakan Tuhan. Atau ketika kita amat menderita, kita mempersalahkan Tuhan dan memilih untuk meninggalkan-Nya, karena kita merasa bahwa Tuhan tidak mampu membantu kita. Maria membantu kita untuk mengerti bahwa jalan Tuhan itu berbeda dengan jalan kita. Tuhan tetap memberikan peneguhan dan kekuatan kepada mereka yang berharap pada-Nya. Mungkin kita lebih sering memenuhi doa-doa kita dengan berbagai permohonan, namun kita lupa untuk memuji Tuhan dan berterima kasih untuk segala hal yang kita terima daripada-Nya. Sekecil apapun yang kita terima dari Tuhan, itu adalah pemberian yang patut disyukuri. Maria tidak memohonkan apa-apa kepada Tuhan. Dia hanya berkata, “jadilah padaku, menurut perkataan-Mu!”. Semoga kita tetap setia kepada Tuhan dan tahu bersyukur atas semua yang Tuhan berikan kepada kita.
13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Marilah kita berdoa kepada Tuhan kita, yang selalu berjalan bersama kita, agar kita mampu mengenal
dan merasakan kehadiran-Nya dalam hidup harian kita.
P : Semoga Sri Paus, para uskup dan para imam tetap teguh dalam segala cobaan dan kesulitan agar
mampu menuntun umat Allah untuk kian kuat dalam iman akan Allah Tritunggal Mahakudus.
Marilah kita mohon…
P : Semoga para pemimpin masyarakat diresapi semangat pelayanan dan kerendahan hati dalam melaksanakan tugas-tugas mereka. Marilah kita mohon…
P : Semoga dunia kita menjadi tempat yang ramah dan aman bagi perkembangan manusia. Semoga segala
ketegangan dan konflik dapat diselesaikan dengan hati yang terbuka. Marilah kita mohon….
P : Semoga kita selalu bersyukur atas penyertaan Tuhan, sebagaimana Bunda Maria yang memuji
Tuhan atas karya agung Tuhan melalui dirinya.Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Bapa yang mahabaik, dengarkanlah doa-doa kami anak-anak-Mu, dan kuatkanlah iman kami agar kami tidak tenggelam dalam tantangan zaman kini.Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
16. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari terkasih, Allah selalu mencintai kita dan menginginkan agar kita selamat dan bersatu dengan-Nya dalam hidup kekal. Maka marilah kita berseru:
Terpujilah Engkau di surga.
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Ya Allah, Engkau telah menciptakan kami dan selalu memperhatikan hidup kami. Dengan berbagai cara, Engkau memelihara hidup kami. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Ketika kami lemah, tak berdaya dan jatuh ke dalam dosa, Engkau mengutus Yesus Putra-Mu. Ia datang ke dunia melalui rahim Santa Perawan Maria.Engkau menyiapkan Perawan Maria dan mengajarkan kami cara berpartisipasi dalam karya keselamatan-Mu. Maka kami pun berseru:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Engkau mengangkat Santa Perawan Maria ke surga. Dialah permlaan dan gambaran Gereja yang
sempurna. Dialah harpaan dan hiburan bagi kami umat manusia yang masih mengembara di dunia. Dia tidak Engkau biarkan mengalami kebinasaan dalam makam, sebab ia sudah melairkan Putra-Mu, yang menciptakan kehidupan. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Dengan terang Roh Kudus-Mu, Engkau menunjukkan kebijaksanaan ilahi-Mu, sehingga kami tidak disesatkan oleh pengaruh dunia ini, yang sering tidak selaras dengan kebijaksanaan-Mu. Maka kamiberseru:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul Ritus Komuni. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).