Di Kantor DPC PKB kabupaten Ngada SPK-Andri Garu disambut oleh Ketua PKB Ngada Bernadinus Dhey Ngebu atau Berny Dhey, Dewan Syuro, Sekretaris DPC, PAC, puluhan kader dan simpatisan.
Dalam diskusi bersama Kader PKB, Andri Garu mengatakan bahwa pilihan maju dalam Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT kali ini sebuah panggilan hati untuk peduli.
Menurut Politisi asal Manggarai itu, NTT bukan kekurangan orang pintar dan cerdas untuk menjadi pemimpin. Tapi persoalan utama ungkapnya, pemimpin itu apakah memiliki jiwa untuk peduli dan rela melayani kebutuhan masyarakat NTT.
Label NTT sebagai daerah terbelakang selama ini harus dihentikan. Ia mengatakan untuk semua stakeholder berkolaborasi membangun tinggalkan ego sektoral atau kelompok.
Baca juga: Dies Natalis Ke-19, Universitas Nusa Nipa Lakukan Gerakan Literasi Bagi Pelajar SMA dan Mahasiswa
"NTT masih menjadi orang terbelakang. Padahal NTT ini bukan kurang orang pintar yang masih menjadi masalah inikan orang peduli. Kita kerja Politik ini merupakan kerja sosial untuk masyarakat" pungkasnya.
Andri Garu juga mengagumi niat baik SPK yang rela meninggalkan kesatuan dengan Posisi strategis di tubuh TNI demi membangun NTT.
Hal ini tidak terlepas dari bentuk rasa cinta dan peduli untuk kemajuan NTT kedepan.
"Kami punya kesamaan sehingga kami bersepakat untuk maju bersama, dengan dukungan tiga partai Politik, Nasdem, PKB dan PKS," katanya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 7 September 2024, Anak Manusia