Dalam pemikirannya Andri melihat pola pembangunan di NTT selama ini banyak APBD yang mubazir. Ia mencontohkan banyak dermaga yang dibangun tapi tidak ada satu Kapal Barangpun yang berhenti.
Ia berkomitmen akan dievaluasi persoalan ini jika mendapatkan mandat masyarakat NTT dalam lima tahun ke depan.
"Di NTT hampir puluhan dermaga yang dibangun, Kapal satupun tidak ada yang berhenti. Inikan hanya nafsu membangun ini yang nanti kita evaluasi. Artinya anggaran kita harus fokus skala prioritas," pungkasnya.
Sementara pada sektor Pertanian Ia mengatakan Pola pembangunan Pusat, Provinsi dan Kabupaten harus sinkron. Hal ini kata dia akan memberikan penetrasi yang kuat dalam pencapaian pembangunan.
Baca juga: PTMSI Galakan Kembali Olahraga Tenis Meja di Sikka, Sekertaris KONI Akui Tidak Dibina
Ia juga berkomitmen mendorong kemandirian Ekonomi setiap kabupaten. Selama ini kata mantan Anggota DPD RI itu banyak Potensi yang diklaim oleh daerah lain seperti ternak dan Kopi.
"Kita bukan kekurangan potensi yang terjadi sapi Ngada dicap Surabaya, kopi Bajawa dicap Surabaya. Ini kedepan yang harus kita selesaikan bagamana kemandirian Ekonomi," tambahnya.
Sementara Simon Petrus Kamlasi atau kerap disapa SPK menambahkan, mendorong perekonomian masyarakat dengan mendorong mindle industri atau industri kelas menengah sesuai dengan Potensi daerah masing-masing.
Selama ini kata Dia, petani banyak menjual langsung hasil pertanian dengan nilai ekonomis yang rendah. Pola pikir ini menurut mantan Kasrem Wirasakti Kupang ini harus dirubah dengan metode yang lebih modern.
Misalnya hasil jagung katanya, kalau dikelola langsung menjadi pakan ternak akan mendapatkan benefit lebih. Selain itu juga akan mengakomodir tenaga kerja.
"Dengan itu dia bisa menjadi agen pakan ternak, dia bisa pelihara ayam," imbuhnya.
Selain itu, ini juga akan menjadi kawasan integrasi dengan perpaduan antara pertanian dan peternakan.(Cr2).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News