Universitas Flores

Universitas Flores Ende Launching Sekolah BUMDes, 16 Desa Jadi Role Model

Penulis: Albert Aquinaldo
Editor: Cristin Adal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ENDE- Pascasarjana Universitas Flores berkolobarasi bersama Collogioum Doktoral dan LP2M Unflor serta multi pihak untuk mendirikan sekolah BUMDes Unflor Ende yang dilaunching pada, Kamis, 5 September 2024

 Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo

TRIBUNFLORES.COM, ENDE - Banyak persoaalan dialami Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Provinsi Nusa Tenggara Timur khususnya di Kabupaten Ende dalam  manajemen pengelolaan yang saat ini belum ada intervensi pendekatan pentahelix.

Pendekatan pentahelix adalah kolaborasi antara lima unsur, yaitu pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas, dan media. Pendekatan ini bertujuan untuk mengembangkan inovasi pengetahuan yang dapat diubah menjadi produk atau jasa.

Di tengah banyaknya masalah itu, intervensi pendekatan pentahelix diyakini menjadi solusi tepat dan harus dilaksanakan untuk mengentaskan masalah-masalah di tingkat desa. 

 

Baca juga: KPK Monitor Masalah Bansos Pengadaan Kapal Nelayan hingga Raibnya Dana Hibah KONI di Ende

 

 

Menjawab persoalan itu, Pascasarjana Universitas Flores (Unflor) di Kabupaten Ende, NTT berkolobarasi bersama Collogioum Doktoral dan LP2M Unflor serta multi pihak untuk mendirikan sekolah BUMDes Unflor Ende yang dilaunching pada, Kamis, 5 September 2024.

Sekolah BUMDes Unflor Ende ini diikuti 16 desa di Kabupaten Ende yang terpilih jadi role model BUMDes. Desa-desa terpili ini  akan didampingi dan mengikuti Training of Trainer (TOT) .

Sementara itu, launching Sekolah BUMDes serta penandatanganan MoU di kampus III Uniflor Ende dilakukan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN dan Pemerintah Daerah Kabupaten Ende serta Uniflor.

Rektor Uniflor, Willybrodus Lanamana menyebutkan 16 desa yang dipilih tersebut antara lain Desa Ndorurea, Ondorea, Wolotopo, Nuanaga, Detusoko Barat, Ranokolo Selatan, Kamubheka, Tendabonggi, Woloara, Pemo, Jeo Du’a, Watusipi, Kedebodu, Watukamba, Wologai Tengah.

Baca juga: Viral di Medsos Puluhan Lumba-lumba Mati Terdampar di Pantai Liliwera Pureman Alor NTT

Willybrodus Lanamana menegaskan BUMDes adalah instrumen penting yang dapat dimanfaatkan oleh aparat desa dan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi desa.  BUMDes dapat menjadi magnet bagi generasi muda untuk kembali ke desa dan turut membangun kampungnya.

Ia mengatakan meski program ini dimulai dengan pelatihan Training of Trainers (TOT), langkah ini tidak boleh berhenti di situ. Uniflor juga akan mengajukan proposal untuk mendukung program lanjutan ini.

"Kegiatan ini harus ditindaklanjuti dengan pendampingan langsung di lapangan. Lembaga Uniflor bersama dosen-dosen pendamping siap mengawal keberlanjutan program ini," ujarnya. 

IDalam kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Pendidikan Flores (Yapertif), Laurentius Gadi Djou, menyatakan dukungan penuh dari yayasan terhadap inisiatif Uniflor.  Menurutnya, kemajuan desa akan membawa dampak positif bagi kemajuan daerah secara keseluruhan. 

"Yayasan sangat mendukung penuh kegiatan ini, terutama Sekolah BUMDes di Ende. Apresiasi besar untuk Uniflor yang telah memberikan perhatian serius terhadap pengembangan kelembagaan BUMDes di desa-desa di Kabupaten Ende," ujar Lory Gadi Djou.

Program ini mendapatkan perhatian khusus dari Kementerian Desa. Dahlan, perwakilan Kementerian, menegaskan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan semua pihak terkait untuk memastikan kesuksesan program ini. 

"Kami akan bersama-sama memastikan 16 desa ini menjadi contoh bagi ratusan desa lainnya di Kabupaten Ende. Saat ini, hanya BUMDes Ae Wula di Desa Detusoko Barat yang telah berhasil masuk ke tingkat nasional. Kami akan bekerja keras agar lebih banyak desa di Ende mengikuti jejak tersebut," kata Dahlan penuh semangat.

Dengan sinergi yang kuat antara Uniflor, Yapertif, dan Kementerian Desa, program penguatan BUMDes diharapkan mampu membawa perubahan signifikan bagi pembangunan ekonomi desa di Kabupaten Ende. 

Dukungan dan komitmen ini menjadi langkah awal yang penting untuk memajukan desa dan menginspirasi daerah lain untuk mengikuti jejak serupa.

Berita TribunFlores.com Lainnya di Google News