Terdapat dua buah Lopo beratap alang-alang di bangun disekitaran Tanjung Lerang Wutun.
Konradus menyebutkan Dua buah Lopo itu dibangun oleh Pemerintah Desa Riang Baring dengan anggaran dana desa pada pemerintahan sebelumnya.
Selain dua buah Lopo, jalan menuju Tanjung Lerang Wutun juga diberi rabat (jalanan bersemen). Namun hanya menjangkau jarak sejauh 500 meter. Sementara 50 meter sisanya masih jalan tanah/jalan setapak.
Meski demikian, keberadaan tempat wisata itu tidak sulit dijangkau. Selain itu, area bagi pengunjung juga dibersihkan oleh para pemuda dibantu warga desa sehingga memudahkan akses menuju tempat wisata itu.
Konradus menegaskan meski sejauh ini belum ada perhatian lanjutan. Namun dirinya bersama warga desa bakal mendesak pimpinan pemerintahan Desa Riang Bareng saat ini untuk melanjutkan pembangunan tempat wisata itu.
Sebab ia melihat, Tanjung Lerang Wutun merupakan salah satu potensi desa yang dapat memakmurkan masyarakat desa.
Oleh karena itu, dengan dibenahi secara baik niscaya banyak pengunjung akan berdatangan ke Tanjung Lerang Wutun.
Untuk diketahui, perjalanan menuju Tanjung Lerang Wutun dapat dicapai dengan mudah melalui pertigaan di Desa Nobo (Jalan Trans Flores Maumere-Larantuka).
Dari Desa Nobo menuju Riang Baring memakan waktu sekitar 1 jam. Jalanannya beraspal sehingga memudahkan pengendara menjangkau Tanjung Lerang Wutun.
Saat ini, Tanjung Lerang Wutun dapat dikunjungi dengan gratis tanpa dipungut biaya sepeserpun.
Konradus alias Kor berharap masyarakat dimana saja berada dapat mengunjungi tempat itu.
"Silahkan datang dan saksikan sendiri keindahan tempat ini," tutupnya.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News