TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Bliran Sina Watublapi merupakan sanggar budaya dari Dusun Watublapi, Desa Kajowair, Kecamatan Hewokloang, Kabupaten Sikka.
Sanggar ini satunya dari Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tampil dalam pembukaan 11 tahun Galeri Indonesia Kaya di Jakarta, Sabtu (5/10/2024).
Ketua Sanggar, Yosef Gervasius saat dihubungi TribunFlores.com mengatakan, Bliran Sina Watublapi satu dari sebelas sanggar budaya yang lolos kurasi untuk pementasan tari dari seluruh Indonesia.
"Ada sebelas sanggar budaya yang tampil dalam panggung Galeri Indonesia Kaya, sanggar ini dari Malang, Bali, Barito Timur, Jakarta, Jayapura, Ternate, Belitung, Jambi dan Banyuwangi,"kata Yosef yang juga berprofesi sebagi guru ini.
Baca juga: Wisatawan Belanda Terpesona dengan Atraksi Seni Budaya di Sanggar Bliran Sina Sikka
Yosef menyebutkan dalam pentas budaya dengan tema 'Kami Menari' ini, Bliran Sina Watublapi memboyong 15 anggota sanggar, properti menari, alat musik kampung dari Watublapi.
"Kami yang berangkat itu 15 orang dan semua property kami bawa dari Watublapi ke Jakarta,"kata Yosef.
Kata Yosef, ada banyak tarian tradisional Sikka yang ingin dipentaskan saat event bergensi ini. Saat mengisi acara pembukaan 11 tahun Galeri Indonesia Kaya, Bliran Sina hanya menampilkan tujuh tarian tradisional dari Sikka.
Selain tarian, mereka mementaskan syair adat, atraksi musik kampung dan gong waning, hingga menyanyikan lagu daerah asal Sikka seperti Gemu Fa Mi Re dan Ikan Nae di Pante yang mengundang penonton menari bersama.
"Kami pentas sekitar satu jam dalam perayaan pembukaan Galeri Indonesia Kaya. Ini suatu kebanggan bagi kami dan yang paling berkesan di akhir atraksi itu penonton ikut menari bersama dan mereka sangat antusias,"ujar Yosef.
Baca juga: Unik, Sanggar Budaya Bliran Sina Watublapi Sikka Tawarkan Wisata Budaya dan Agro Untuk Wisatawan
Kesempatan untuk tampil dalam Galeri Indonesia Kaya merupakan ruang bagi Bliran Sina Watublapi untuk memperkenalkan kekayaan budaya Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Yosef menjelaskan, untuk bisa tampil dalam Galeri Indonesia Kaya ada tahap-tahap yang dilewati sanggar budaya yang telah berdiri sejak tahun 1988 ini.
"Kita melewati proses panjang untuk tampil di Galeri Indonesia Kaya. Sebelumnya, kita masuk dalam 10 sanggar terpilih yang mendapat dana pembinaan sebesar Rp 50 juta dari Galeri Indonesia Kaya setelah melewati penyisihan,"jelas Yosef.
Dari proses itu, Yosef menyampaikan Sanggar Bliran Sina dinyatakan layak dan dipilih untuk mengikuti perayaan 11 tahun Galeri Indonesia Kaya tahun ini.
Dalam kegiatan ini, Yosef bersama 14 anggota sanggar menjual kain tenun ikat Sikka di luar Galeri Indonesia Kaya. Ia mengaku senang karena banyak yang membeli dan menyukai tenun Sikka.
"Kami juga membawa kain tenun sekitar 60 lembar, dan kami dapat untung Rp 50 juta dalam sehari. Mereka senang karena dapat kain dari tangan pertama,"pungkasnya.
Sanggar Bliran Sina Watublapi didirikan pada 7 September 1988 atas inisiasi Romanus Rewo, Martin Seno, Anastasia Buko, Yustina Neing, Alfonsus Sato, Teresia Karolina, dan beranggotakan para seniman yang berdomisili di Kampung Watublapi dan sekitarnya.
Bliran Sina Watublapi terbentuk atas dasar kecintaan terhadap kesenian asli masyarakat adat Krowe khususnya kesenian ulayat Watublapi, Hewokloang. Nama sanggar Bliran Sina diambil dari dua suku kata bahasa daerah Suku Krowe, yaitu kata “Bliran” yang bermakna “Sejuk” dan kata “Sina” yang bermakna “China”, memiliki makna Tempat yang sejuk bagaikan negeri Cina.
Sanggar budaya ini menjadi destinasi wisata budaya di Kabupaten Sikka yang dikenal luas hingga ke mancanegara
Diketahui Galeri Indonesia Kaya merupakan ruang edutainment budaya persembahan Bakti Budaya Djarum Foundation yang berbasis teknologi digital dari Indonesia untuk Indonesia yang menyuguhkan informasi kekayaan budaya nusantara.
Informasi ini di antaranya alat musik tradisional, mainan tradisional, baju adat, sampai informasi tentang kuliner, pariwisata, tradisi dan kesenian dikemas secara digital dan interaktif di tempat pertunjukan ini.
Galeri Indonesia Kaya sebagai pentas budaya juga menyuguhkan berbagai macam pertunjukan budaya dari seniman-seniman Indonesia, baik mereka yang baru berkiprah atau mereka yang telah lama berkecimpung dalam dunia seni, tiap akhir pekan.
Berita TribunFlores.com Lainnya di Google News