Sanggar Budaya Bliran Sina Watublapi

Unik, Sanggar Budaya Bliran Sina Watublapi Sikka Tawarkan Wisata Budaya dan Agro Untuk Wisatawan

Sanggar Budaya Bliran Sina Watublapi di Desa Kajowair, Kecamatan Hewokloang, Kabupaten Sikka, NTT yang dikenal dengan wisata budaya,  kini sudah menge

Penulis: Arnol Welianto | Editor: Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM/ALBERT AQUINALDO
Wisatawan asal negara Amerika sedang menanam pohon pala di Kebun wisata Agro Sanggar Budaya Bliran Sina Watublapi di Desa Kajowair, Kecamatan Hewokloang, Kabupaten Sikka, NTT, Jumat 19 Juli 2024. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Sanggar Budaya Bliran Sina Watublapi di Desa Kajowair, Kecamatan Hewokloang, Kabupaten Sikka, NTT yang dikenal dengan wisata budaya,  kini sudah mengembangkan dengan wisata agro untuk wisatawan yang datang berkunjung.

Yosef Gervasius Ketua Kelompok Sanggar Budaya Bliran Sina Watublapi mengatakan, saat ini sanggar budaya bliran sina watublapi sedang mengkolaborasikan wisata budaya dan wisata agro dengan tujuan agar wisatawan betah di sanggar itu.

Wisata agro dikemas dengan tour ke Kabun bersama wisatawan, disana wisatawan akan dikenal dengan tanaman pertanian seperti fanili, coklat,pala, cengkeh dan lainnya sebagainya.

Selain itu, wisatawan juga akan menyaksikan suasana gotong royong dan aktivitas di kebun. Kemudian wisatawan diperbolehkannya menanam tanaman komoditi pertanian seperti pohon pala di lokasi wisata agro.

"Hari ini ada dua keluarga  yang berkunjung sehingga para tamu ini menanam pohon pala di Kebun wisata Agro sebanyak 2 pohon,"ujarnya  Jumat 19 Juli 2024.

Kata dia, setelah ditanam, pohon pala tersebut diberi nama masing-masing oleh para wisatawan dengan asal negara.

Baca juga: Kemenparekraf Latih 10 Desa Wisata di Manggarai Barat Perkuat Produk Ekraf

 

 

Dikatakannya, Konsep wisata agro ini dinilai akan berkelanjutan karena setelah wisatawan menanam pohon pala, Lima tahun kemudian wisatawan akan kembali ke kebun wisata agro untuk memanem.

"Memang konsep wisata agro ini bertujuan, setelah dia menanam, perhitungan kita, lima tahun lagi dia akan kembali untuk panen, kalau ada kesempatan panen pertama kita akan kasi ke wisatawan yang tanam waktu itu,"ujarnya.

Selain wisata agro, Sanggar Budaya Bliran Sina Watublapi memiliki wisata budaya yaitu wisatawan menikmati tarian-tarian, proses pembuatan tenun ikat dari pewarna alam dan menikmati makanan lokal.

Ia menjelaskan, konsep pariwisata di sanggar budaya bliran sina watublapi merupakan pariwasata berbasis masyarakat.

"Kita lebih mengutamakan hasil karya  dari kerajinan masyarakat di Desa ini,"ujarnya.

Diketahui, Sanggar Budaya Bliran Sina Watublapi berdiri sejak tahun 1988 dan tetap eksis hingga saat ini. Sanggar Budaya Bliran Sina Watublapi memiliki 60 anggota yang tersebar di dua kampung di Desa itu.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved