Krisis Air Bersih di Ende

Dampak Kekeringan, 2 Sumur di Desa Kobaleba Ende Kering, Warga Susah Dapatkan Air Bersih

Penulis: Albert Aquinaldo
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MENGAMBIL AIR - Warga Dusun Anarepi, Desa Kobaleba, Kecamatan Maukaro, Kabupaten Ende sedang mengambil air dari satu-satunya sumur yang masih memiliki debit air, Selasa, 15 Oktober 2024.

"Sekarang kami kesulitan air, terlebih untuk minum, itu yang kami kesulitan, selain itu untuk mandi dan cuci juga kami setengah mati, harus mencari air di luar, kadang air sudah kering semua, setengah mati kami dapatkan air, cari air di luar itu maksudnya kami beli, satu tanki dengan harga Rp 50-75 ribu per tanki yang kecil," tandas Anita.

Ditengah kesulitan akses air bersih seperti saat ini, Anita dan juga masyarakat Desa Kobaleba pada umumnya sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah.

"Kami berharap pemerintah bisa memberikan sedikit bantuan kepada masyarakat dan terjun langsung ke tempatnya untuk melihat kondisi masyarakat sekarang ini yang sangat kekurangan air," ujar Anita.

Krisis air ini tidak hanya melanda Dusun Ratewegu dan Anarepi. Di Dusun Kobaleba, warga mengandalkan sumur milik misi yang debitnya juga mulai menurun. 

Kepala Dusun Kobaleba, Antonius Tesen, menyatakan bahwa sumur di dusunnya sudah kering selama dua bulan terakhir. 

"Kami hanya bisa mengandalkan air dari sumur misi, tetapi airnya sudah mulai menipis," ungkapnya.

Untuk mengatasi kekurangan air, warga Kobaleba juga terkadang terpaksa membeli air dengan harga Rp 50.000 hingga Rp 75.000 per tangki kecil. Namun, bagi banyak warga, membeli air bukanlah solusi yang mudah karena keterbatasan ekonomi.

Kondisi ini semakin memperparah kehidupan warga yang sebagian besar berprofesi sebagai petani dan bergantung pada hasil panen. Selain kekurangan air bersih, hasil pertanian juga mengalami penurunan drastis karena kekeringan, membuat kehidupan mereka semakin sulit.

Warga berharap pemerintah segera turun tangan untuk memberikan bantuan. Maria Anita Lidi, Antonius Tesen dan warga lainnya berharap pemerintah bisa menyediakan solusi yang lebih permanen, seperti pengeboran sumur baru atau penyediaan air bersih secara lebih merata.

Dalam kunjungannya ke Desa Kobaleba, Selasa, 15 Oktober 2024, Anggota DPR RI Andreas Hugo Parera (AHP) mengakui adanya usulan dari masyarakat untuk pengeboran sumur air. Saat ini, tim survei sedang dalam proses untuk menentukan lokasi yang tepat, mengingat daerah ini memiliki karakteristik yang sulit untuk pengeboran.

“Kita sedang menunggu hasil survei. Proses pengeboran di sini tidak mudah karena sumber airnya sulit ditemukan. Tapi, kami berharap tim survei segera datang dengan peralatan untuk memulai pengeboran,” ujar AHP saat berdialog dengan warga setempat di Kantor Desa Kobaleba.

Sementara itu, warga Desa Kobaleba terus berjuang dengan keterbatasan air yang ada. Mereka berharap upaya pengeboran sumur baru segera terealisasi agar tak lagi bergantung pada satu sumur yang semakin menyusut debitnya. 

Bagi mereka, air bukan hanya soal kebutuhan, tapi juga soal kelangsungan hidup di tengah kerasnya musim kemarau.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News