Laporan Mahasiswi Unika Ruteng, Maria Diniarti Janur
TRIBUNFLORES.COM, RUTENG - Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (BEM FKIP) Unika Santu Paulus Ruteng menggelar lomba debat antar program studi (prodi) menggunakan sistem British Parlementary, pada 26 Oktober 2024 bertempat di Aula Missio Unika St. Paulus Ruteng.
Perlombaan ini mempertemukan perwakilan dari 6 program studi fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, diantara-Nya, program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, PG Paud, PGSD, Matematika, Bahasa Inggris, dan Teologi.
Koordinator lomba debat tingkat FKIP, Oche Amos dalam sambutannya mengatakan bahwa rangkaian perlombaan dalam rangka memeriahkan hari sumpah pemuda, dan hari guru nasional, terdiri dari berapa jenis perlombaan, yakni: lomba debat, monolog, mikroteaching, pilmapres, dan paduan suara.
"Tujuan dari kegiatan ini, bukan sekadar memeriahkan tetapi dengan tujuan melahirkan mahasiswa dengan jiwa kompetisi yang tinggi, serta melahirkan mahasiswa berprestasi,” katanya.
Baca juga: Bahasa Indonesia: Keniscayaan Menuju Bahasa Internasional
Kegiatan ini juga dibuka secara resmi oleh dekan FKIP, RD. Ino Dangku.
Beliau dalam sambutannya mengungkapkan mata kegiatan ini sudah dipikirkan dengan matang oleh panitia.
"Saya sebagai dekan berbangga, karena apa yang kami harapkan tahun ini, perlahan terlaksana, maksudnya bahwa organisasi macam apa pun harus dilihat dari kerangka edukasi, seperti halnya yang dilakukan oleh BEM FKIP," ungkapnya.
Semua jenis perlombaan ini membutuhkan kompetensi, kehadiran anda ditingkat fakultas adalah ajang anda membuktikan bahwa anda kompeten dan berbakat. Dengan ajang seperti ini, kompetensi, bakat, dan potensimu dapat diketahui oleh banyak orang, dan dapat diapresiasi.
"Anda semua yang punya tekad berkompetisi adalah pemenang bukan pecundang. Event seperti ini memiliki gengsi yang tinggi, ini tentu membuat diri anda sendiri merasa bergengsi, karena anda merasa bakat anda dihargai," jelasnya.
Event seperti ini berdampak bagi semua mahasiswa yang punya motivasi untuk berkompetisi.
“you can if you can, anda memiliki mimpi, dan mimpi itu harus terealisasi, dengan mengikuti ajang perlombaan seperti ini. Sang pemimpi, adalah ada mimpi dihatinya, ada gagasan dikepalanya, ada aksi di kaki tangannya, itulah pemimpi sejati,” ungkapnya.