Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Penjabat Gubernur NTT Dr Andriko Noto Susanto mengajak masyarakat untuk banyak membaca agar membangun NTT lebih hebat.
Menurut dia, bahan bacaan bisa diperoleh melalui sarana perpustakaan yang tersedia.
Baginya, membaca buku perlu menjadi rutinitas keseharian masyarakat dalam beraktivitas.
“Baca buku wajib dimasukan dalam rutinitas keseharian agar selain wawasan bertambah juga sebagai meditasi untuk menenangkan tubuh, pikiran sebelum beristirahat malam. Perbanyak budaya membaca, agar kita bisa menjadi lebih baik, lebih hebat lagi membangun Provinsi NTT yang kita cintai ini," katanya, Jumat 1 November 2024.
Baca juga: Pj Gubernur NTT Pantau Lokasi Rumah Terbakar di Bugalima Adonara Pasca Konflik
Terhadap hal itu, peran penting dari perpustakaan menjadi keseharusan. Itu akan memajukan kualitas sumber daya manusia di NTT.
Andriko Susanto berkata, minimnya aktivitas membaca secara intens di Indonesia, sehingga kehadiran instansi seperti Dinas Perpustakaan harus lebih agresif, terutama mempromosikan gemar membaca dan meningkatkan akses literasi, lebih khusus bagi kelompok masyarakat di daerah terpencil.
Pemerintah Daerah Provinsi hingga Kabupaten/Kota, kata dia, berkewajiban untuk menggalakkan promosi gemar membaca sekaligus melakukan sosialisasi peran perpustakaan, termasuk di level desa/kelurahan.
"Termasuk program-program donasi buku ke daerah-daerah terpencil, dikarenakan buku-buku hasil donasi tersebut masih sangat dibutuhkan oleh anak-anak kita di wilayah terpelosok," ujarnya.
Dengan begitu maka masyarakat menjadi semakin cerdas serta mengetahui arti penting perpustakaan sebagai pusat informasi dan memperbaiki kualitas sumber daya manusia.
“Perpustakaan termasuk tempat favorit dan kesukaan saya pada saat saya mengenyam pendidikan SD, SMP dan SMA dulu. Saya hampir menghabiskan waktu di perpustakaan membaca buku apa saja, duduk di bawah lantai kala itu dan membaca buku-bukunya Soekarno tentang kepemimpinan serta buku lainnya juga yang menginspirasi sehingga menjadi pedoman bagi hidup saya,” ujarnya.
Sisi lain, Andriko Susanto juga mengingatkan penyesuaian dengan perkembangan zaman. Ia mendorong agar perpustakaan di NTT tidak hanya bergantung pada koleksi fisik, tetapi juga mengembangkan layanan perpustakaan digital.
Meski tidak meninggalkan citra alami perpustakaan, Andriko Susanto berharap dengan berbagai program pengembangan literasi digital yang telah ada dan akan dilaksanakan, minat baca masyarakat NTT dapat terus ditingkatkan.
Dia mengapresiasi kerja sama Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT dengan Pemerintah Belanda dalam bidang seni dan budaya. Sehingga menjadi inspirasi dan dorongan bagi generasi muda untuk juga dapat kreatif dan inovatif mempromosikan budaya dan adat NTT di level internasional.
Sebagai informasi, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT, yang beralamat di Kota Kupang menyediakan lebih dari
25.000 buku bacaan. Masyarakat umum bisa mengakses tempat itu. (fan)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News