Berita NTT

Dashboard 'Padu Padan Basis Data Kemiskinan' NTT Diluncurkan, Bantu Akselerasi Pembangunan

Editor: Cristin Adal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LAUNCHING - Plt Kepala Biro Perekonomian Setda NTT Stefanus Halla serta Kepala Baperida NTT Alfons Theodorus saat melaunching dashboard Papadanke.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Dashboard penanggulangan kemiskinan "Padu Padan Basis Data Kemiskinan" atau Papadan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) resmi diluncurkan pada Selasa, 12 November 2024 di Hotel Aston Kupang. 

Kepala Baperida NTT Alfons Theodorus, Plt Kepala Biro Perekonomian, Stefanus F Halla menekan tombol launching dashboard itu. 

Program Director USAID - Indonesia Erman Rahman mengatakan, sejak tahun 202 pihaknya sudah membantu Provinsi NTT khususnya untuk lima daerah yakni Kabupaten Manggarai Barat, Sumba Timur, Sabu Raijua, TTU dan Belu, untuk akselerasi pembangunan daerah termasuk pengentasan kemiskinan ekstrem. 

Selain itu, USAID juga mendukung Pemprov NTT dan lima kabupaten itu di antaranya meningkatkan inovasi, laporan standar pelayanan minimum, penanganan stunting dan pelayanan pengaduan. 

 

Baca juga: Kasus Tanah Karangan, Santosa Kadiman dan Keluarga Naput Ajukan Memori Banding

 

 

"Kami memandang bahwa kolaborasi itu berbasis pada saling percaya dan menghormati yang amat kami hargai," ujarnya secara virtual. 

Erman mengatakan, USAID mendukung Pemprov dan daerah di NTT untuk mendukung meningkatkan kelembagaan tim penanggulangan kemiskinan daerah, menyusun RPKD dan Rencana aksi daerah, dan mengintegrasikan penanggulangan kemiskinan ekstrem serta meningkatkan kualitas data kemiskinan ekstrem. 

USAID juga mendukung Pemprov NTT untuk belajar ke Provinsi Jawa Timur untuk mengembangkan Papadanke. Beberapa waktu ke depan, USAID akan melakukan pendampingan dalam pengelolaan Papadanke itu.

Baca juga: Empat Paslon Pilkada Manggarai Timur Pertajam Visi Misi dan Program Kerja Yakinkan Pemilih

Dashboard itu merupakan bentuk nyatanya dari transparansi Pemprov untuk data kemiskinan. Data itu tidak hanya digunakan dari pemerintahan tapi juga para pemangku kepentingan lainnya dalam penanggulangan kemiskinan di NTT. 

"Inisiatif dan kerja sama ini dapat berkelanjutan dan meningkatkan outcome di NTT," kata dia. 

Plt Kepala Biro Perekonomian Setda NTT Stefanus F Halla mengatakan itu merupakan aplikasi strategis dalam menekan angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di NTT. 

"Integrasi data kemiskinan menjadi salah satu program prioritas 100 hari kerja Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka," kata dia membacakan sambutan tertulis Penjabat Gubernur NTT Andriko Noto Susanto. 

Halaman
12