Akibat peristiwa ini, ada beberapa penerbangan yang batal terbang pada tanggal 4 November dan 8 sampai 12 November 2024.
"Di periode tersebut tercatat sebanyak 46 penerbangan yang terdiri dari 30 penerbangan keberangkatan dan 16 kedatangan yang terdampak," kata dia dalam keterangan tertulis pada Rabu (13/11/2024).
Selanjutnya, pada Selasa (12/11/2024), terdapat 34 penerbangan yang terdampak yakni 12 penerbangan domestik terdiri dari 7 keberangkatan dan 5 kedatangan.
Kemudian, 22 penerbangan internasional, yakni 12 keberangkatan dan 10 kedatangan yang terdampak.
Ahmad mengatakan pihaknya telah melaksanakan aerodrome observation melalui papertest dengan hasil negatif dan tidak ditemukan abu vulkanik di area bandara.
Hal tersebut juga diperkuat informasi dan prediksi arah abu vulkanik oleh BMKG serta airspace observation berdasarkan pantauan Perum LPPNPI dan laporan pilot.
Dengan demikian, ujarnya, dapat dinyatakan oleh otoritas bandara setempat, ruang udara di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Rabu (13/11/2024) tidak terdampak abu vulkanik dan bandara beroperasi normal.
Ia mengatakan tercatat ada lima bandara di NTT yang aktif dilayani dari dan ke Bandara I Gusti Ngurah Rai, yakni Kupang (KOE), Labuan Bajo (LBJ), Tambolaka (TMC), Waingapu (WGP), Ende (ENE).
Sedangkan, maskapai regular yang beroperasi pada rute-rute tersebut adalah Indonesia Air Asia, Citilink Indonesia, Garuda Indonesia, Batik Air, Wings Air dan Nam Air.
Berita TribunFlores.com Lainnya di Google News