Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Kamis 21 November 2024, Ia Menangisinya

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Br. Pio Hayon, SVD. Mari simak renungan harian Katolik Kamis 21 November 2024.Tema Renungan Harian Katolik yaitu Ia Menangisinya.

Andaikan engkau tahu apa yang perlu untuk damai sejahteramu!

Pada waktu itu, ketika Yesus mendekati Yerusalem dan melihat kota itu, Ia menangisinya, katanya, “Wahai Yerusalem, alangkah baiknya andaikan pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu.

Sebab akan datang harinya, musuhmu mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung dan menghimpit engkau dari segala jurusan. Dan mereka akan membinasakan dikau beserta semua pendudukmu.

Tembokmu akan dirobohkan dan tiada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain. Sebab engkau tidak mengetahui saat Allah melawati engkau.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus


Salam damai  sejahtera untuk kita semua. Menangis adalah salah satu bentuk ungkapan kesedihan seseorang terhadap kegundahan perasaannya yang sedang menimpa dirinya. Maka menangis itu bentuk ekspresi paling nyata atas perasaan kesedihan sesesorang. 

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Hari ini gereja memperingati Santa Perawan Maria dipersembahkan kepada Allah. Maria diberkati oleh Tuhan sejak awal hidupnya. Ia menjadi kediaman Roh Kudus yang indah berseri karena hidup suci. Terdorong oleh Roh Kudus Maria mempersembahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan. Ia melaksanakan kehendak Bapa dengan sempurna, dan menjadi Bunda Yesus Kristus. Maria sungguh bahagia, sebab ia mendengarkan dan melaksanakan Sabda Allah. 

Dan kita dihadapkan dengan dua bacaan pada peringatan Maria dipersembahkan kepada Allah.  Dalam bacaan Wahyu 5:1-10 dan Lukas 19:41-44, kita dihadapkan pada tema kesedihan yang mendalam dan harapan yang menyala. Bacaan-bacaan ini, pada peringatan Maria dipersembahkan kepada Allah, mengajak kita untuk merenungkan makna penyerahan dan pengorbanan.

Wahyu 5:1-10 menggambarkan visi Yohanes tentang kitab yang tertutup rapat, yang hanya dapat dibuka oleh Anak Domba, yaitu Yesus. Dalam gambaran ini, kita melihat betapa pentingnya pengorbanan Kristus yang membawa keselamatan bagi umat manusia. Yesus, yang layak untuk membuka gulungan kitab, adalah pusat dari rencana keselamatan Allah. Melalui pengorbanan-Nya, kita diundang untuk menjadi bagian dari kerajaan Allah, yang terdiri dari umat yang ditebus dari segala bangsa. Sementara itu, dalam Lukas 19:41-44, kita melihat Yesus yang menangisi Yerusalem. 

Ia merasakan kesedihan karena kota itu menolak kedatangan-Nya, padahal Dia datang untuk membawa damai dan keselamatan. Yesus meramalkan kehancuran Yerusalem, karena mereka tidak mengenali waktu kunjungan Tuhan. Di sini, kita diingatkan akan pentingnya membuka hati kita untuk menerima kasih dan keselamatan yang ditawarkan Tuhan, serta kesadaran akan konsekuensi dari penolakan terhadap-Nya. Dalam konteks Peringatan Maria dipersembahkan kepada Allah, kita melihat teladan penyerahan diri yang sempurna.

Maria, yang dipersembahkan kepada Tuhan, menunjukkan sikap rendah hati dan kesediaan untuk melayani. Dia menjadi contoh bagi kita dalam menyerahkan hidup kita kepada kehendak Tuhan, meskipun itu mungkin berarti menghadapi kesedihan dan tantangan. Renungan ini mengajak kita untuk mempertimbangkan bagaimana kita merespons kasih Tuhan yang telah dinyatakan melalui Yesus.

Halaman
1234