Renungan Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 23 November 2024, Kebangkitan dari Antara Orang Mati

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PETUGAS LITURGI: Mari simak renungan harian Katolik Sabtu 23 November 2024. Tema renungan harian Katolik kebangkitan dari antara orang mati.

Yang pertama kawin dengan seorang wanita lalu mati tanpa meninggalkan anak. Lalu wanita itu dikawini oleh yang kedua, dan oleh yang ketiga, dan demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu.

Mereka semuanya mati tanpa meninggalkan anak. Akhirnya wanita itu pun mati. Bagaimana sekarang dengan wanita itu? Siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan?

Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia.” Berkatalah Yesus kepada mereka, “Orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi orang yang dianggap layak mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati tidak kawin dan tidak dikawinkan.

Sebab mereka tidak dapat mati lagi. Mereka sama dengan malaikat-malaikat dan menjadi anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan. Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.

Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, karena di hadapan Dia semua orang hidup.” Mendengar itu beberapa ahli Taurat berkata, “Guru, jawab-Mu itu tepat sekali.” Maka mereka tidak berani lagi menanyakan apa-apa kepada Yesus.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Tuhan Yesus dalam cerita Injil hari ini menjawab orang-orang Saduki yang bertanya tentang hidup setelah kematian. "Dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan. 

Mereka tidak dapat mati lagi, sebab mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan" (ay. 35-36). 

Kematian bukanlah akhir dari segala-galanya, melainkan hanya mengubah kehidupan kita dari yang sekarang kepada kehidupan mulia bersama Tuhan. Hidup yang sekarang dengan segala urusan manusiawi dan duniawinya bersifat sementara dan akan ditinggalkan. 

Setelah kematian, kita memasuki keadaan baru yang mulia dan kekal bersama Tuhan. 

Kesadaran iman akan hidup setelah kematian kiranya mendorong kita untuk menghayati hidup sekarang dengan bijaksana. Tuhan Yesus dalam pengajaran-pengajaran-Nya mengingatkan kita untuk tidak hanya berpikir tentang kehidupan sekarang, tetapi juga perkara kehidupan kekal. "Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu. Sebab, Dialah yang telah dimeteraikan oleh Allah Bapa" (Yoh. 6:27). 

Bapa Yang Maha Baik, jadikanlah kami anak-anak-Mu yang setia mengikuti jalan hidup yang diajarkan Tuhan Yesus. Semoga pada akhirnya kami mencapai kehidupan mulia bersama Engkau dalam Kerajaan Surga. Amin. 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News