Berita NTT

Pj Gubernur NTT Paparkan Lima Tantangan Besar Sektor Pendidikan di NTT kepada Mendikdasmen

Editor: Cristin Adal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CARI JARINGAN - Sebanyak 18 Siswa Kelas delapan SMP Negeri Henga di desa Henga Kecamatan Talibura Kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur mengikuti pengenalan alat dan model ujian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di atas bukit Tobi Kulubelek, Pasalnya di sekolah mereka tidak ada jaringan internet, Senin 7 Agustus 2023 lalu.

TRIBUNFLORES.COM, KUPANG-  Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu’ti hadiri kegiatan bertajuk 'Mendengar Cerita Pendidikan di NTT'  yang diselenggarakan BPMP Provinsi NTT pada Kamis (05/12/2024) di Hotel Aston Kupang.

Dalam kesempatan ini Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto menyampaikan lima poin utama tantangan besar sektor pendidikan di NTT di hadapan Mendikdasmen itu.

Tingginya Angka Anak Tidak Sekolah

Andriko menyebutkan di NTT, terdapat lebih dari 1 juta peserta didik yang tersebar di 14.000 satuan pendidikan di seluruh wilayah NTT.  Tantangan terbesar adalah tingginya angka Anak Tidak Sekolah yang mencapai lebih dari 130 ribu anak. 

Baca juga: Batal Ikut Ujian Gegara Jaringan Internet, Siswa SMA di Flotim Minta Perhatian Presiden Prabowo

 

 

Literasi dan Numerasi

Kesenjangan besar dalam hal literasi dan numerasi menjadi perhatian utama. Hasil Asesmen Nasional menunjukkan bahwa hanya 22 persen satuan pendidikan di NTT yang mencapai kompetensi minimal literasi, sedangkan tingkat kompetensi numerasi juga menunjukkan angka yang serupa. 

Andriko Susanto menyampaikan, Pemerintah Provinsi NTT telah melaksanakan sejumlah langkah strategis untuk meningkatkan literasi dan numerasi di kalangan pelajar. 

Salah satunya adalah Gerakan NTT Membaca, NTT Menulis (GENTA BELIS), yang diluncurkan pada November 2024 yang bertujuan untuk menumbuhkan budaya literasi yang kuat di tingkat SMA/SMK juga merambah ke tingkat SD dan SMP. 

Baca juga: Seorang Wartawan Ditemukan Meninggal di Desa Keliha Sabu Raijua NTT

Untuk menyukseskan peningkatan literasi, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan mitra pembangunan.
 
“Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, Pemerintah Daerah juga aktif mengembangkan kurikulum lokal yang sesuai dengan potensi dan kebutuhan daerah, seperti Kurikulum Muatan Lokal Pangan Lokal yang diterapkan di Kabupaten TTS, yang fokus pada ketahanan pangan dan gizi yang seimbang untuk generasi muda,” katanya.

Aksesibilitas

Tantangan lainnya yakni letak geografis NTT  yang terdiri dari lebih dari 500 pulau juga menjadi tantangan tersendiri.

Aksesibilitas menjadi hambatan serius bagi pelaksanaan pendidikan, di mana beberapa siswa bahkan harus menumpang mobil bak terbuka atau mencari sinyal di tempat tinggi untuk mengikuti pembelajaran berani. 

"Hal ini menunjukkan perlunya kebijakan yang lebih inklusif dan relevan dengan kondisi lokal,” tambahnya.

Halaman
12