Penyandang disabilitas lainnya, Fatimah, Komisioner KND. Disabilitas fisik amputasi kedua tangan ini, harus berjuang keras mendaki trek licin tanpa pegangan.
Demikian pula anggota Difpala, Elin, penyandang disabilitas netra total. Elin mengandalkan mata batin dan dukungan pendamping untuk mencapai tujuan.
Tim sampai di Pos 2 sekitar pukul 17.00 dengan selamat. Kegiatan pendakian Disability Sevem Summits memiliki rencana mitigasi berlapis, menjadi faktor pendukung keselamatan dan keberhasilan tim.
Ekstrimnya jalur pendakian Puncak Batu Tulis Gunung Kawi
Puncak Batu Tulis Gunung Kawi dengan ketinggian 2.603 mdpl memiliki trek yang konsisten menanjak dengan derajat kemiringan hingga 80 derajat. Bahkan kabarnya, jalur pendakian Puncak Batu Tulis juga dikenal sebagai trek tersulit nomor dua di Jawa Timur setelah Gunung Raung.
Derajat kemiringan tersebut menyebabkan trek ke Puncak Batu Tulis memerlukan tali temali untuk memudahkan para pendaki. Tak heran jika jalur ini memiliki nama jalur istighfar. Bahkan sebelumnya, sekitar tahun 2020, trek ini memiliki sebutan jalur pendakian tak berakhlak.
Strategi Mencapai Puncak
Ekstrimnya jalur pendakian Puncak Batu Tulis menyebabkan tidak semua pendaki mampu mencapai puncak. Demikian pun dengan tim Disability Seven Summits. Dari 27 peserta pendakian hanya 7 perwakilan pendaki yang terpilih untuk mengibarkan bendera misi di Puncak Batu Tulis Gunung Kawi.
Tim memahami risiko pendakian berdasarkan hasil survei dan rencana mitigasi sebelumnya. Maka Tim dibagi menjadi beberapa sub tim, yaitu Tim Perintis, Tim Logistik, dan Tim Summits.
Tim perintis bertugas melakukan survei jalur pendakian dan rencana mitigasi. Lalu tim logistik bertugas memastikan ketersediaan logistik peralatan, medik dan konsumsi. Tim ini stand by di Pos 2. Tim logistik dipimpin oleh Ketua Harian LINKSOS, Widi Sugiarti, dibantu owner Kade Outdoor, Fitri.
Lalu Tim Summits bertugas melakukan pendakian dan mengibarkan bendera misi di puncak Batu Tulis Gunung Kawi.
Tujuh Anggota Summits Menyelesaikan Misi
Anggota Tim Summits berjumlah tujuh orang, berasal dari perwakilan perwakilan Komisi Nasional Disabilitas (KND), perwakilan Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) serta Anggota Difabel Pecinta Alam (Difpala) LINKSOS Tingkat Caraka.
Komisioner KND Kikin Tarigan dan Founder LINKSOS, Ken Kerta bergabung dalam tim ini. Anggota lainnya adalah pertama, Qodarul Irma Yulia, penyandang disabilitas netra kiri dan wicara. Kedua Ezra Juniawan Roma, disabilitas mental epilepsi. Ketiga, Cakrahayu Arnavaning Gusti, Agung Prasetyo dan Pedro Tarigan, ketiganya non disabilitas.
Tim Summit berhasil mengibarkan bendera misi Disability Seven Summits Indonesia di Puncak Batu Tulis Gunung Kawi, sekitar pukul 12.30. Momen ini menjadi tanda keberhasilan pendakian pertama Disability Seven Summits Indonesia 2024.