TRIBUNFLORES.COM, RUTENG– Fakultas Kesehatan (FiKes) Universitas Katolik Santu Paulus Ruteng menggelar kuliah umum bertajuk "Program Pembangunan Nasional Bidang Kesehatan" di Aula GUT L 5, Sabtu (4/1/2025).
Kuliah umum ini menghadirkan pembiacara utama yakni Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Tata Kelola Pemerintah dan Transformasi Ronaldus Mujur, dan Rektor Unika St. Paulus Ruteng RD. Dr. Agustinus Manfred Habur.
Dukung Transformasi Kesehatan Nasional
“Kehadiran Pak Ronaldus Mujur menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus bergerak maju dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia,” kata RD. Dr. Agustinus Manfred Habur saat membuka kegiatan ini.
Baca juga: Momen Mahasiswi Unika Ruteng Kritik Generasi Muda yang Suka Ikut Trend Tanpa Filter
Rektor Manfred menyoroti visi Unika St. Paulus sebagai komunitas akademik yang transformatif, kolaboratif, dan berkarakter.
Beliau mendorong mahasiswa dan dosen Fakultas Kesehatan untuk menjadi agen perubahan mewujudkan transformasi kesehatan nasional yang membawa dampak nyata, terutama di daerah terpencil seperti Manggarai Raya, NTT, hingga seluruh Indonesia.
Ia menguraikan berbagai tantangan besar sektor kesehatan, seperti penyakit menular, stunting, serta minimnya akses layanan kesehatan di wilayah terpencil.
“Saya yakin yang menjadi solusi dari tantangan itu adalah inovasi dan kolaborasi lintas sector” lanjutnya.
Baca juga: Unika Ruteng dan Catholic University of Pusan Jalin Kolaborasi Internasional
Enam Pilar Kesehatan Nasional
Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Tata Kelola Pemerintah dan Transformasi Ronaldus Mujur, dalam pemaparan materinya menjelaskan enam pilar transformasi kesehatan nasional.
Ada pun enam pilar itu adalah; revitalisasi puskesmas dan posyandu untuk transformasi layanan primer, penguatan layanan rujukan bagi penyakit prioritas, peningkatan ketahanan sektor farmasi dan alat kesehatan melalui produksi dalam negeri.
Tiga pilar lainnya adalah transformasi pembiayaan kesehatan untuk menciptakan akses yang adil, pengembangan tenaga kesehatan berbasis pendidikan rumah sakit, dan gigitalisasi sistem kesehatan melalui platform SATUSEHAT.
“Program ini bertujuan menciptakan sistem kesehatan yang tangguh dan berkelanjutan,” ungkap Ronald.