Wisata Manggarai

10.951 Wisatawan Kunjungi Wae Rebo di Manggarai NTT Sepanjang Tahun 2024

Editor: Cristin Adal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DESTINASI WISATA- Kampung Adat Wae Rebo, Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

TRIBUNFLORES.COM, RUTENG-  Sepanjang tahun 2024 sebanyak 10.591 wisatawan mengunjungi Kampung Adat Wae Rebo di Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dikutip dari Kompas.Com, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai mencatat ada 17.474 wisatawan berkunjung ke daerah itu tahun 2024. Wisatawan mancanegara atau wisman mendominasi dari kunjungan tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata dan KebudayaanManggarai Aloysius Jebarut menjabarkan jumlah tersebut merupakan total kunjungan wisatawan di empat tempat wisata yakni Kampung Adat Wae Rebo, Kampung Adat Todo, Kampung Ruteng Puu, dan Liang Bua.

"Terbanyak ke Kampung Adat Wae Rebo, sebanyak 10.951 wisatawan," jelas Aloysius saat dikonfirmasi Senin (27/1/2024).

Baca juga: Indahnya Air Terjun Kanabu Wai di Taman Nasional Matalawa Sumba NTT, Punya Tujuh Tingkat

 

 

Kampung Adat Wae Rebo

Kampung tradisional ini berada di Desa Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

Pada 2024 lalu, Kampung Wae Rebo mendapat perhatian dunia dengan menduduki peringkat kedua sebagai kota kecil terindah di dunia versi Inggris TimeOut.

Lebih tepatnya kampung terindah, Wae Rebo berada di ketinggan 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl) di Pulau Flores.  Wae Rebo kini sudah berumur 1200 tahun dan sudah memasuki generasi ke-20. 

Karena keindahan alam dan kekayaan budayanya membuat Wae Rebo dinyatakan sebagai Warisan Budaya Dunia pada Agustus 2012 oleh UNESCO.

Baca juga: Wae Rebo, Kampung Tradisional Terindah di Ketinggian 1.200 Mdpl Pulau Flores NTT

Selain dinobatkan sebagai kampung terindah, Wae Rebo juga dijuluki sebagai negeri di atas awan. Kabut tipis selalu menyelimuti kampung ini saat pagi dan sore hari.

Selain pemandangan dan fenomena alam yang indah, Wae Rebo memiliki rumah adat tradisional yang unik dan khas. 

Rumah adat ini disebut Mbaru Niang. Kata Mbaru berarti rumah, sedangkan kata Niang berarti tinggi dan bulat. Bentuk Mbaru Niang dimaknai sebagai suatu falsafah masyarakat Manggarai .

Mbaru Niang dibangun sebanyak tujuh rumah yang disusun berbentuk melingkar pada tanah yang datar. Satu rumah terdiri dari lima lantai dan dihuni oleh enam hingga delapan keluarga. 

Halaman
12