Jalan Salib Jumat Agung

Teks Jalan Salib Jumat Agung 18 April 2025, Mengenang Sengsara Yesus hingga Wafat

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JALAN SALIB- Ratusan umat Katolik Kuasi Paroki Kristus Raja-Kisa, Keuskupan Maumere mengikuti jalan salib tematis yang digelar Orang Muda Katolik (OMK) Kuasi Paroki Kristus Raja-Kisa sepanjang tiga kilometer, Jumat, 29 Maret 2024 dengan berjalan kaki.

PERHENTIAN KEDUA: YESUS MEMIKUL SALIB 

P  : Kami menyembah Dikau, ya Tuhan,  dan bersyukur kepada-Mu,  
U : sebab dengan salib suci-Mu,  
Engkau telah menebus dunia. 
L : Bacaan dari Injil Matius (Mat. 27:31) 
Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan 
jubah itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian
Nya kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke 
luar untuk disalibkan. 
[Hening sejenak] 
R : Yesus sudah lelah karena diolok dan disiksa. Ini 
membuat-Nya menderita lahir-batin. Namun demikian, 
Dia masih harus memikul salib yang akan menjadi 
tempatnya mati tergantung.  
Mungkin kita juga seringkali berlaku demikian terhadap 
sesama kita. Kita tidak merasa senang kalau orang lain 
berhasil; dan karenanya kita mau dia gagal atau 
menderita. Kita membebani dia dengan berbagai hal 
dan membuatnya amat menderita. Seberapa sering 
rasa irihati dan cemburu dalam hati kita, membuat 
orang lain terluka, menderita dan tertekan lahir-batin?   
P : Marilah berdoa:  
Tuhan Yesus, Engkau menerima salib dengan penuh 
cinta. Ampuni kami karena kadangkala rasa egoisme 
kami membuat sesama kami menderita. Tuhan, 
ampuni kami. Amin.  
Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami, 
U : Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa.  
P : Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra dan Roh Kudus, 
U : Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang 
segala abad. Amin 

PERHENTIAN KETIGA: YESUS JATUH UNTUK PERTAMA KALI 

P  : Kami menyembah Dikau, ya Tuhan,  
dan bersyukur kepada-Mu,  
U : sebab dengan salib suci-Mu,  
Engkau telah menebus dunia. 
L : Bacaan dari Kitab Yesaya (Yes. 53:3-4) 
“Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh 
kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia 
sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya 
terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk 
hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang 
ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, 
padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan 
ditindas Allah.”  
[Hening sejenak] 
R : Yesus jatuh, karena beban yang terlalu berat. Nabi Yesaya mendaftarkan beban yang dipikul Yesus yaitu penghinaan, pukulan dan kesakitan. Dia berusaha 
memikul semua penyakit kita tersebut.  kita Seringkali kita juga mempraktekkan halyang sama. Ketika melakukan kesalahan, kita tidak mengakuinya. Kita malu dan karenanya kita jatuh lagi dalam dosa manusia pertama yaitu mempersalahkan orang lain. Kita akan terus jatuh dalam dosa dan tidak akan bangkit kalau kita tidak menerima kesalahan kita; atau hanya menuding dan mempersalahkan orang lain.  
P : Marilah berdoa:  
Ya Yesus, Engkau memikul kesalahan dan dosa kami 
semua. Semoga kami mampu memperbaiki diri kami 
sendiri dan dengan rendah hati memikul salib kami 
serta tidak membebani-Mu dan sesama kami. Amin. 
Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami, 
U : Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa.  
P : Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra dan Roh Kudus, 
U : Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang 
segala abad. Amin 

PERHENTIAN KEEMPAT: YESUS BERJUMPA DENGAN IBU-NYA 

P  : Kami menyembah Dikau, ya Tuhan,  dan bersyukur kepada-Mu,  
U : sebab dengan salib suci-Mu,  
Engkau telah menebus dunia. 
L : Bacaan dari Injil Lukas (Luk. 2:34-35) 
Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang." 
[hening sejenak] 
R : Bunda Maria pasti tidak mengerti perkataan Simeon 
tersebut, dan karenanya ia menyimpannya dalam hati. 
Kini ia mengerti. Ia harus menerima kenyataan bahwa 
Putranya berjuang sendirian dan tidak berdaya 
diperlakukan secara tidak adil oleh banyak orang. 
Kita ingat semua ibu yang berjuang membesarkan 
anak-anak mereka, terutama mereka yang harus 
berjuang sendirian. Yesus menghargai ibu-Nya. 
Bagaimana sikap kita terhadap orang yang membantu 
kita untuk hidup lebih baik? Apakah kita tahu berterima 
kasih kepada mereka?  
P : Marilah berdoa:  
Tuhan Yesus, Engkau masih memberikan penghiburan 
kepada Bunda Maria di dalam penderitaan-Mu. 
Bantulah kami, agar kami juga tahu mengungkapkan 
rasa terima kasih kami kepada semua yang membantu 
dan menolong hidup kami. Dampingilah dan 
kuatkanlah semua ibu di dunia, terutama ibu yang 
harus kehilangan putra atau putrinya karena perang 
atau wabah. Amin.   
Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami, 
U : Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa.  
P : Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra dan Roh Kudus, 
U : Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang 
segala abad. Amin 

NYANYIAN PUTRA ALLAH YANG KAYA 

(Madah Bakti no. 385) 
Putra Allah yang kaya, sudi jadi papa, 
Putra Allah yang mulia, dinakan diri-Nya. 
Menylamatkan manusia, menanggung derita. 
Mautpun ditrima-Nya, dengan pasrah cinta. 
Amat cintalah Bunda, di sisi Putranya, 
Amat setialah Bunda, slalu di samping-Nya. 
Menylamatkan manusia, turut menderita. 
Bersama Putera-Nya, dengan pasrah cinta. 

PERHENTIAN KELIMA: YESUS DITOLONG SIMON DARI KIRENE 

P  : Kami menyembah Dikau, ya Tuhan,  
dan bersyukur kepada-Mu,  
U : sebab dengan salib suci-Mu,  
Engkau telah menebus dunia. 
L : Bacaan dari Injil Lukas (Luk. 23:26) 
Ketika mereka membawa Yesus, mereka menahan 
seorang yang bernama Simon dari Kirene, yang baru 
datang dari luar kota, lalu diletakkan salib itu di atas 
bahunya, supaya dipikulnya sambil mengikuti Yesus.  
[hening sejenak] 
R : Simon orang Kirene, pasti tidak menyangka bahwa ia 
akan dipaksa membantu seorang bernama Yesus. Dia 
kemudian memikulnya sambil mengikuti Yesus.  
Seberapa sering kita membantu sesama kita yang 
menderita? Ataukah kita enggan membantu karena kita 
takut terhadap banyak orang yang memusuhinya? 
Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami, 
U : Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa.  
U : Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang 
segala abad. Amin 
P : Marilah berdoa:  
Tuhan Yesus, terima kasih untuk semua mereka yang 
berani mengambil beban dari orang yang menderita. 
Bukalah mata dan hati kami untuk selalu bersedia 
membantu sesama kami yang menderita.  
Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami, 
U : Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa.  
P : Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra dan Roh Kudus, 
U : Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang 
segala abad. Amin 

PERHENTIAN KEENAM: VERONIKA MENGUSAP WAJAH YESUS 

P  : Kami menyembah Dikau, ya Tuhan,  
dan bersyukur kepada-Mu,  
U : sebab dengan salib suci-Mu,  
Engkau telah menebus dunia. 
L : Bacaan dari Kitab Yesaya (Yes. 52:2-3) 
Kebaskanlah debu dari padamu, bangunlah, hai 
Yerusalem yang tertawan! Tanggalkanlah ikatan-ikatan 
dari lehermu, hai puteri Sion yang tertawan! Sebab 
beginilah 
firman TUHAN: Kamu dijual tanpa 
pembayaran, maka kamu akan ditebus tanpa 
pembayaran juga. 
[hening sejenak] 
R : Di tengah kerumunan dan himpitan orang, muncul 
seorang perempuan membantu Yesus. Tindakannya itu 
didorong oleh cinta. Cinta membuatnya berani 
mendekati Yesus dan memberikan pertolongan sejauh 
mampu. Ia mengusapi wajah Yesus dan itu sudah 
merupakan sebuah bantuan yang amat berarti.  
Apakah kita pernah berpikir untuk menolong sesama 
atau teman atau mereka yang menderita dengan 
memberikan perhatian bagi mereka? Dalam kebiasaan 
kita, kita baru mendatangi yang bersangkutan ketika ia 
sudah meninggal dan kita meratapinya. Pernahkah kita 
berpikir untuk mengunjungi mereka ketika mereka 
sakit, atau menemui mereka selagi mereka masih 
hidup?  
P : Marilah berdoa:  
Tuhan Yesus, terima kasih telah menerima perhatian 
dari Veronika. Bantulah kami agar sama seperti 
Veronika untuk menjumpai dan membantu orang-orang 
di sekeliling kami yang menderita. Amin. 
Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami, 
U : Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa.  
P : Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra dan Roh Kudus, 
U : Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang 
segala abad. Amin 

PERHENTIAN KETUJUH: YESUS JATUH KEDUA KALINYA 

P  : Kami menyembah Dikau, ya Tuhan,  
dan bersyukur kepada-Mu,  
U : sebab dengan salib suci-Mu,  
Engkau telah menebus dunia. 
L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (1Pet. 2:22-24) 
Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut
Nya. Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan 
mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak 
mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, 
yang menghakimi dengan adil. Ia sendiri telah memikul 
dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, 
yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. 
Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. 
[hening sejenak] 
R : Yesus jatuh lagi. Rasul Petrus memberikan kesaksian 
bahwa Dia memikul dosa kita. Mari kita mengingat dosa 
apa yang kita buat berulang kali dan kita anggap biasa 
saja? Itulah luka kita sendiri. Apakah kita bisa 
mematikannya agar kita bisa menyembuhkan diri kita 
sendiri? 
P : Marilah berdoa:  
Tuhan Yesus, setiap kali kami jatuh, bantulah kami 
untuk bangkit lagi. Bersama Dikau, kami ingin 
memperbaikinya. Tuhan, bantulah kami. Amin.  
Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami, 
U : Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa.  
P : Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra dan Roh Kudus, 
U : Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang 
segala abad. Amin 

PERHENTIAN KEDELAPAN: YESUS MENASIHATI WANITA-WANITA YANG 
MENANGIS 

Halaman
1234