Prakiraan Cuaca di NTT

12 Wilayah di NTT Berpotensi Hujan Sedang- Lebat Dapat Disertai Angin Kencang pada Senin 2 Juni 2025

Penulis: Cristin Adal
Editor: Cristin Adal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HUJAN LEBAT- Hujan lebat di Maumere, Kabupaten Sikka, NTT.

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- BMKG mengungkapkan sejumlah daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT) masih berpotensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada Senin (2/6/2025).

Adapun sejumlah wilayah tersebut di antaranya Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Ende, Sikka, Flores Timur, Alor, Kabupaten Kupang, TTU, Malaka, dan Belu.

BMKG juga mengungkapkan saat ini sebagian besar wilayah NTT telah memasuki awal musim kemarau. Pertumbuhan awan mulai menurun dan angin monsoon timur sudah mulai aktif.

Terpantau aktifnya gelombang equatorial rossby sehingga menyebabkan Hujan Sedang hingga Lebat disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah di NTT.

 

Baca juga: Jadwal KM Lawit dan KM Awu Juni 2025, Lengkap Semua Rute

 

 

Beberapa wilayah di NTT memiliki kelembaban udara di lapisan atas (700mb dan 500mb) yang cukup basah dan suhu muka laut yang cukup hangat, sehingga menyebabkan peningkatan proses pembentukan awan hujan di beberapa wilayah di NTT.

BMKG mengimbau waspadai angin kencang yang sifatnya kering yang berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan di wilayah NTT.

Secara regional, kombinasi beberapa fenomena atmosfer seperti MJO, gelombang Kelvin, Rossby Ekuatorial, dan Low Frequency masih aktif dan berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Laut Andaman, perairan utara Aceh, Laut Cina Selatan, Laut Sulu, dan wilayah timur Indonesia.

Gelombang Rossby aktif terpantau di wilayah timur dan tengah Indonesia, sementara gelombang Kelvin mendominasi Laut Cina Selatan.

 

Baca juga: Cafe Tebing Eljio Lasiana, Spot Wisata Terbaru di Kupang NTT, Sunset dan Pantai yang Indah

 

Gangguan-gangguan atmosfer ini didukung oleh sirkulasi siklonik yang terpantau di Selat Makassar dan Maluku Utara, serta daerah konvergensi dan konfluensi angin yang meluas dari Sumatra hingga Papua. 

Kombinasi kondisi ini meningkatkan peluang hujan lebat, meskipun cakupannya tidak seluas musim hujan.

Halaman
12