Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Budiman
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU -Christofan Dorry Steven (32), salah satu tenaga psikologi di Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak Sumba Timur berharap, tidak ada lagi perempuan dan anak menjadi korban kekerasan seksual atau dalam bentuk lainnya.
Ia mengungkapkan bahwa, banyak korban anak mengalami tekanan psikologis yang berat akibat perilaku buruk tersebut.
“Jangan ada lagi perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan,” ujarnya kepada POS-KUPANG.COM pada Mei lalu.
Dorry adalah satu dari dua tenaga psikologi yang bekerja di rumah aman itu. Ia bersama Dwi Putry (27).
Di sana, mereka bersama empat orang lagi. Dua tenaga kesehatan -bidan dan perawat, dan dua petugas keamanan.
Baca juga: Gejolak PPP, Pengamat: PPP Butuh Refleksi dan Evaluasi, Bukan Mengkerdilkan Diri
Dorry mengatakan rumah aman sangat membantu proses pemulihan bagi korban. Banyak dari mereka yang kembali ke keluarganya setelah didampingi.
Namun Dorry menyatakan bahwa mereka tetap membutuhkan perhatian pemerintah terutama untuk menyediakan tenaga psikolog.
“Kami membutuhkan dukungan, yang pasti dukungan sosial, dari orang tua agar mereka bisa merasa nyaman. Kami selama ini melakukan pendampingan, tetapi sebenarnya harus ada tenaga psikolog,” ungkapnya.
Saat ini, Dorry dan timnya bertugas melakukan observasi dan konseling awal bagi para korban.
Mereka membantu korban untuk beradaptasi, membangun kepercayaan, dan menciptakan rasa aman.
“Kalau korban merasa aman dan nyaman, ia yakin, kita bicara,” katanya.
“Kami berikan support untuk survive,” lanjutnya.
Sejak tahun 2022, rumah aman telah menjadi rumah bagi sekitar 30-an korban kekerasan seksual, dan KDRT.
Umumnya mereka didamping selama tiga bulan. Namun bisa lebih cepat atau lebih lambat tergantung kondisi korban.
Kebanyakan dari mereka cenderung diam dan takut karena trauma yang mendalam.
Dorry berharap ke depan tidak ada lagi kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan.
“Jangan ada lagi perempuan dan anak yang menjadi korban,” katanya.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News