Berita NTT

Gejolak PPP, Pengamat: PPP Butuh Refleksi dan Evaluasi, Bukan Mengkerdilkan Diri

Pengamat politik dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Yohanes Jimy Nami menyebut Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membutuhkan banyak ruang

Editor: Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
DEMONSTRASI - Pengurus dan kader PPP NTT menggelar demonstrasi menuntut pemecatan terhadap Muhamad Romahurmuziy dari keanggotaan PPP. Senin, (9/6/2025) di kantor DPW PPP NTT. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG  -Pengamat politik dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Yohanes Jimy Nami menyebut Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membutuhkan banyak ruang refleksi dan evaluasi. 

Sebab, PPP sendiri menjelang pelaksanaan Muktamar tahun 2025 di Bali bulan September mendatang, mengalami gejolak internal. Jimy menganggap dinamika di tubuh PPP hal biasa. 

"Dinamika politik dalam tubuh parpol hal biasa saja sebenernya. Itu tandanya parpol itu hidup dinamis dan memantik atensi banyak pihak. Tidak terkecuali dengan apa yang dihadapi PPP saat ini," kata Jimy Nami, Senin (9/6/2025). 

Jimy menanggapi aksi demontrasi yang dilakukan seluruh Ketua DPC PPP di NTT, Senin pagi di Kantor DPW PPP NTT. Demo dilakukan lantaran Romahurmuziy dianggap merendahkan kader dan pimpinan partai. 

Baca juga: Kalahkan Spanyol, Portugal Juara UEFA Nations League, Ronaldo Menangis Bahagia

 

 

Menjelang Muktamar PPP tenu gejolak itu akan semakin kencang. Lain sisi, para peserta Muktamar yang berjalan ke arena pemilihan pasti memiliki pilihan politik masing-masing. Demikian juga dengan DPW PPP NTT. 

Langkah politik yang dilakukan Romahurmuziy, menurut Jimy, sadar pesan politik. Romahurmuziy alias Romy punya pengaruh kuat di tingkat DPP PPP. Ia juga memiliki jejak organisasi yang mumpuni, selain relasi yang kuat dalam tiap kepemimpinan di PPP. 

"Bisa dikatakan Romy cukup paham apa dan siapa yang dibutuhkan PPP saat ini untk kembali mendorong PPP kedalam arena legislatif RI," kata Jimy. 

Selain itu, bisa jadi sinyal politik yang dikirim Romy ke publik selama ini adalah bagian dari test the water atau Romy sedang menguji suasana terhadap personal politik yang didukungnya. 

"Romy sedang memantik reaksi internal/simpatisan PPP terhadap sikap politik pribadinya," katanya. 

Jimy berpandangan, pernyataan Romy tentang dugaan merendahkan kader dan pengurus PPP sebetulnya tidak ada. Terkhusus menjelang pelaksanaan Muktamar. 

"Ini soal panggung politik saja, ya kebetulan konstruksi politik yang dibangun faksi Romy dkk lebih ideal dan lebih bisa merepresentasikan tokoh tertentu ya silahkan saja di counter dengan strategi lainnya," ujarnya. 

Menurut Jimy, Muktamar adalah ruang politik dengan segala urusan dukung mendukung. Sehingga, adu strategi, konsolidasi politik pemegang hak suara menjadi hal utama untuk bisa jadi pemenangnya. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved