Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Budiman
TRIBUNFLORES.COM, WAINGAPU - Maria Magdalena Christantia menangis haru setelah bendera Merah Putih yang dibawanya berhasil berkibar.
Maria adalah pembawa baki bendera Merah Putih. Ia salah satu anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dalam upacara Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Lapangan Pahlawan, Kota Waingapu, Sumba Timur, NTT, Minggu (17/8/2025).
“Saat bendera telah sampai di tiang tertinggi, saya sangat senang sampai meneteskan air mata. Saya menangis terharu sekali. Bendera tepat di ujung tiang,” kata Maria saat diwawancarai POS-KUPANG.COM.
Siswi asal SMA Negeri 1 Rindi Umalulu ini mengatakan, ia sangat bangga bisa membawa duplikat Sang Merah Putih.
Baca juga: Anak Tukang Cuci dan Tukang Ojek di Maumere Jadi Anggota Paskibraka Provinsi NTT 2025
Ia menceritakan, di detik-detik pengibaran bendera dirinya sempat merasa gugup, terutama setelah menerima duplikat bendera dari tangan Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali.
“Saat menerima duplikat bendera Merah Putih dari Bapak Bupati awalnya gugup,” katanya.
Perasaan itu datang begitu saja. Namun, rasa gugup perlahan sirna setelah ia mengingat perjuangan pelatihan dan pembinaan yang dijalaninya selama sebulan terakhir. Ia tidak ingin perjuangan itu sia-sia. Ia harus tampil mantap.
“Saya ingat bahwa saya sudah latihan yang melelahkan dan panjang selama sebulan ini, jadi saya harus tetap percaya diri dan siap,” ceritanya.
Maria mengungkapkan rasa syukur karena bisa ikut dalam Paskibraka tahun ini.
Ia mengatakan, dirinya bersama teman-teman dilatih dengan disiplin dan ketat. Hampir semua hal diatur.
“Di sini sangat disiplin. Sangat ketat. Mulai dari makan minum, mandi, pakaian diatur. Waktu tidur dan bangun juga diatur,” ungkapnya.
Namun, ia senang dengan pelatihan itu karena menuntunnya kepada cita-cita sebagai polisi wanita.
“Ini mempengaruhi sekali, saya bercita-cita sebagai polisi wanita. Kurang lebih pelatihannya sama,” ungkapnya.