Renungan Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 20 Juni 2025, Tuhan Hartaku atau Harta Tuhanku?

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

UMAT IKUT MISA - Mari simak renungan harian Katolik Jumat 20 Juni 2025. Tema renungan harian Katolik Tuhan hartaku, atau harta Tuhanku?

Bermegah karena Kristus
Apakah Anda pernah menilai kualitas hamba Tuhan dari kerapiannya dalam berpakaian, banyaknya gelar yang dia sandang atau dari caranya berbicara? Kita, sebagai jemaat, sering terjebak menilai seorang pengkotbah dari penampilan luar, bukan dari kedalaman iman, keteladanan atau kualitas khotbah yang dia sampaikan.

Para hamba Tuhan juga sering tergoda dengan banyaknya orang yang mengagumi dirinya, atau dari dahsyatnya pengalaman ajaib yang pernah dia alami, dan banyak ukuran lahiriah lainnya.

Hal demikian bukan baru sekarang terjadi. Itu sudah terjadi juga pada hamba-hamba Tuhan yang ada di tengah jemaat Korintus. Jemaat ini juga memiliki pandangan yang keliru bahkan terkesan sangsi akan kualitas kerasulan Paulus.

Namun hal ini tidak terlalu dirisaukan oleh Paulus. Bahkan ia memberikan tanggapan yang bersifat paradoks dengan menyatakan, “Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku” (30).

Sebetulnya bisa saja Paulus membanggakan garis keturunannya, pengalaman pertobatan (Kis. 22:6-15), atau latar belakang teologisnya (22).

Ada enam kelemahan yang menjadi kemegahan rasul Paulus, yakni penganiayaan fisik seperti didera, disesah (24, 25); bahaya dalam perjalanan seperti banjir, karam laut, perampok dan perompak (26); kelelahan fisik karena kerja berat sehingga sering tidak tidur (27); minimnya akomodasi karena sering kelaparan, tanpa pakaian, kedinginan bahkan harus berpuasa (27).

Belum lagi penderitaan dalam Injil, dengan sering dikejar-kejar untuk ditangkap bahkan dipenjara (23, 32). Juga penderitaan karena penggembalaan, ketika orang yang pernah dilayani kemudian dia dapati tersandung (29). Paulus memaknai semua itu sebagai kelemahan yang membuat dirinya semakin dikuatkan dalam Kristus (30).

Dalam hal apakah kita memegahkan diri? Dalam hal seperti tampilan, gaya berpakaian, atau kefasihan bicara? Hendaknya kita bermegah dalam pengorbanan, penderitaan demi pelayanan Injil dan karena mengikuti teladan Kristus.

Mazmur, Alami Tuhan
Bagaimana meyakinkan orang lain bahwa Tuhan itu baik? Untuk orang-orang yang berpikiran modern, kita bisa mengajukan sejumlah bukti akan kebaikan Tuhan yang dinyatakan dalam Alkitab, atau yang dapat diperiksa dari kenyataan alam semesta ciptaan-Nya.

Namun orang-orang yang dipengaruhi oleh pandangan pascamodern, yang merelatifkan segala kebenaran, tidak butuh pengajaran dan berbagai bukti tertulis. Yang mereka butuhkan adalah pengalaman sebagai bukti.

Mazmur ini mengajak para pembacanya untuk mengalami Tuhan. Alami sendiri kebaikan-Nya (ayat 9) sebagaimana yang telah pemazmur rasakan. Apa yang pemazmur rasakan dan alami? Rupanya mazmur ini lahir dari pengalaman Daud yang dilindungi Tuhan saat melarikan diri dari Saul, yang hendak membunuh dirinya (ayat 1; lih. 1 Samuel 18-27).

Sebagai seorang buronan, berulang kali Daud mengalami kesesakan, penindasan, dan merasa terjepit. Namun setiap kali ia menjerit kepada Tuhan, Tuhan menolong tepat pada waktunya (ayat 7). Perlindungan Tuhan dirasakan bagai dijaga oleh pasukan malaikat yang mengelilingi dia (ayat 8). Bagaikan satpam atau pengawal khusus yang dua puluh empat jam sehari menjaga penuh.

Pemazmur mengajak para pembacanya merespons Tuhan agar pengalaman hidup mereka diperkaya. Mari, pandanglah Tuhan, maka hidup ini akan penuh kesukacitaan (ayat 7).Ayo, takutlah akan Tuhan, maka Dia akan mencukupkan segala kebutuhan kita (ayat 10-11).

Mengalami Tuhan bisa terjadi dalam kehidupan sehari-hari, tak usah menunggu saat tekanan hidup tak tertahankan lagi. Alami Tuhan dengan melibatkan Dia dalam segala aspek hidup Anda.

Dekatkan diri pada-Nya dengan sikap yang terbuka agar Dia dengan bebas menyapa dan menjamah hidup Anda. Saat Anda mengalami kehadiran atau pertolongan-Nya, naikkan syukur bersama-sama umat Tuhan lainnya. Mahsyurkan nama-Nya di hadapan orang lain.

Halaman
1234