Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus

Panduan Tata Perayaan Ekaristi Minggu 22 Juni 2025, Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus 

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GEREJA KATOLIK DI FLORES - Tampak depan Gereja Sanctissima Trinitas Bloro, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Selasa 4 Oktober 2022.Mari simak teks panduan tata perayaan ekaristi Minggu 22 Juni 2025. Teks panduan tata perayaan ekaristi Minggu lengkap renungan harian Katolik.

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks panduan tata perayaan ekaristi Minggu 22 Juni 2025.

Teks panduan tata perayaan ekaristi Minggu lengkap renungan harian Katolik.

Teks panduan tata perayaan ekaristi disiapkan untuk hari raya tubuh dan darah Kristus.

Teks panduan tata perayaan ekaristi disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Ikuti ibadah sabda hari minggu dengan penuh iman. 

Baca juga: Bacaan Injil katolik Minggu 22 Juni 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik


Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. 

Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.   

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. 

Kemudian dinyanyikan lagu pembuka bertemakan Tubuh dan Darah Kristus;  

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu 

01. TANDA SALIB DAN SALAM 

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.  
U  : Amin.  
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.  
U : Sekarang dan selama-lamanya.  

02. KATA PEMBUKA  

P : Hari ini Gereja mengajak kita untuk merayakan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Yesus telah 
mengorbankan diri-Nya untuk menyelamatkan kita. Darah-Nya tertumpah untuk keselamatan kita. Itulah sebabnya kita rayakan pengorbanan ini secara khusus.  Kita akan dihantar oleh bacaan pertama untuk melihat pengorbanan dari imam agung Melkisedek. Dia mempersembahkan korban Abraham. Kisah ini mengajak kita untuk senantiasa mempersembahkan diri kita kepada Tuhan agar kita selalu diberkati oleh-Nya.  Dalam bacaan kedua, kita akan mendengarkan kisah Yesus pada malam perjamuan terakhir. Secara simbolis, Ia menyerahkan diri-Nya dengan memberikan roti dan anggur. Gereja mewariskan kenangan ini dengan merayakan ekaristi.  Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan tentang Yesus yang memperbanyakkan roti bagi banyak orang. Tindakan Yesus ini secara simbolis merupakan pemberian diri-Nya untuk kehidupan kekal dari semua orang yang mengikuti-Nya.  [hening sejenak]  

Halaman
1234