Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus

Panduan Tata Perayaan Ekaristi Minggu 22 Juni 2025, Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus 

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GEREJA KATOLIK DI FLORES - Tampak depan Gereja Sanctissima Trinitas Bloro, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Selasa 4 Oktober 2022.Mari simak teks panduan tata perayaan ekaristi Minggu 22 Juni 2025. Teks panduan tata perayaan ekaristi Minggu lengkap renungan harian Katolik.

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.  

17. DOA PUJIAN  

P : Saudara-saudari terkasih, Allah sangat mengasihi kita. Bagi kita, yang sedang berziarah di dunia ini, Ia menyediakan Tubuh dan Darah Putra-Nya sebagai makanan dan minuman sejati. Oleh sebab itu, marilah kita memuji Dia.  Terpujilah Engkau di surga. 
U : Terpujilah Engkau di surga. 
P : Ya Bapa, Tubuh Kristus adalah sungguh makanan, dan Darah-Nya adalah sungguh minuman. Siapa saja yang menyambut-Nya akan beroleh hidup yang kekal. Maka kami memuji Engkau: 
U : Terpujilah Engkau di surga. 
P : Karena dengan menyambut Tubuh Kristus kami dikuatkan; dengan meminum Darah Kristus, kami dimurnikan. Maka kami memuji Engkau: 
U : Terpujilah Engkau di surga. 
P : Dengan menghidangkan Tubuh dan Darah Kristus, Engkau telah menghimpun semua orang beriman menjadi satu tubuh, yakni Tubuh Kristus. Maka kami memuji Engkau: 
U : Terpujilah Engkau di surga. 
P : Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus menyerahkan diri-Nya seutuh-utuhnya dalam rupa 
roti dan anggur. Dengan itu, Ia menunjukkan penyerahan diri yang ikhlas bagi kami. Maka kami 
memuji Engkau: 
U : Terpujilah Engkau di surga.  
P : Ya Bapa, kami bersyukur karena Yesus, Imam Agung, telah memercayakan tugas keimamatan-Nya kepada para uskup, dan para imam, maka bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Leo XIV, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan bernyanyi: 
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau lagu bertemakan Tubuh dan Darah Kristus] 

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).  

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI 

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri. 

P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak] 

19A. BAPA KAMI      

Berdiri 

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai. 

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI 

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut: 

P : Marilah kita saling memberikan salam damai.  Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata: 
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.  

Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya. 
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama. 
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan 
sembuh.  Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata: 
P : Tubuh Kristus. 
U : Amin. 

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. 
--------------------------------------------------------------------------------

18B. Cara B. TANPA KOMUNI 

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing. 
19B. BAPA KAMI     

Berdiri 

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki  pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  Dapat dilaksanakan Salam Damai.  
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja. 

20B. DOA KOMUNI BATIN    

Berlutut/berdiri 

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:  

P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita. 

P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. 
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari 
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).  
[hening sejenak] 

P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan 
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak] 
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita.  Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:  
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
U  : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  

▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.  
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.  
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Tubuh dan Darah Kristus. 

21.  DOA JIWA KRISTUS 

[Didoakan oleh satu orang. Bagian yang dimiringkan bisa dijawab oleh umat]

Jiwa Kristus, kuduskanlah kami. Tubuh Kristus, selamatkanlah kami. 
Darah Kristus, sucikanlah kami. Air lambung Kristus, basuhlah kami. Sengsara Kristus, kuatkanlah kami. Yesus yang murah hati, luluskanlah doa kami. Dalam luka-luka-Mu, sembunyikanlah kami. 
Janganlah aku dipisahkan, dari pada-Mu Tuhan. Terhadap seteru yang curang, lindungilah kami. Di waktu ajal, terimalah kami. Supaya bersama para Kudus, kami memuji Engkau untuk selama-lamanya. Amin. 

22. AMANAT PENGUTUSAN  

P : Saudara-saudari, kita telah merenungkan bersama tentang Tuhan Yesus yang melakukan mukjizat perbanyakan roti. Kita adalah roti yang diperbanyakkan oleh Tuhan. Maka kita pun diajak 
untuk saling berbagi kehidupan dengan sesama kita. Mungkin kita tidak memiliki banyak hal yang 
bisa kita bagikan, tetapi Yesus mengajarkan kita untuk membagikan apa yang bisa kita bagikan. Mari kita lanjutkan hidup kita dengan saling berbagi, saling memperhatikan, dan saling mendukung 
kehidupan kita.   

23. DOA PENUTUP  

P : Marilah kita berdoa,  Ya Bapa, kami telah mendengar dan merenungkan berita Kitab Suci tentang mukjizat perbanyakan roti: tanda limpahnya karunia-Mu dalam Ekaristi. Kami Engkau perkenankan turut dalam perjamuan suci itu, semoga semakin banyak orang menemukan keselamatan dalam sakramen yang sedemikian agung dan mengalami Ekaristi sebagai sumber kekuatan hidup.  
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.  
U : Amin 

24. MOHON BERKAT TUHAN  

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.  
[hening sejenak] 

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.  [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]  

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.  

U : Amin.  
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai 
U  : Syukur kepada Allah 

25. PENGUTUSAN  

P : Marilah pergi, kita diutus  
U  : Amin.  

26. LAGU PENUTUP  (P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News