TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Dua orang pendaki asal Kupang dikabarkan hilang secara misterius saat melakukan pendakian di Gunung Mutis. Dua orang pendaki ini hilang pada Minggu, 29 Juni 2025.
Berdasarkan informasi yang dihimpun POS-KUPANG.COM, Senin, 30 Juni 2025, kedua pendaki tersebut berada dalam satu tim beranggotakan 20 orang saat mendaki Gunung Mutis.
Rombongan melakukan pendakian dengan titik start dari Oelmuke, Desa Tasinifu, Kecamatan Kecamatan Mutis, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT pada Sabtu, 28 Juni 2025.
Saat hendak kembali ke basecamp dua orang dinyatakan hilang.
Baca juga: Dua Pendaki asal Kupang Hilang Misterius di Gunung Mutis TTU, Dalam Proses Pencarian
Berikut Ini, profil gunung mutis yang dikeramatkan oleh warga sekitar
Melansir berbagai sumber, Gunung Mutis atau biasa dikenal Nuaf Nefomasi adalah salah satu gunung yang terdapat di Pulau Timor, NTT.
Gunung ini memiliki tinggi 2.427 mdpl, merupakan gunung tertinggi di wilayah Timor Barat dan juga Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Secara administratif, puncak gunung berada di perbatasan Kabupaten Timor Tengah Utara dengan Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Gunung ini memliki tiga puncak dan merupakan Cagar Alam Gunung Mutis yang terkenal dengan kekayaan marmernya.
Masyarakat yang tinggal di kawasan gunung ini menyebut marmer itu dengan sebutan Faut Kanaf atau batu nama. Masyarakat yang menghuninya adalah salah satu suku tertua di NTT yaitu Suku Dawan.
Gunung Mutis menjadi sumber air bagi tiga Daerah Aliran Sungai (DAS) besar di Pulau Timor yaitu Noelmina dan Noel Benain di bagian selatan dan Noel Fail di bagian utara.
Drainase aliran sungainya berpola dendritis (Noel Mina dan Noel Benain) sebagai akibat kompleksitas permukaan di bagian selatan dan pola pararel (Noel Fail) akibat kelerengan yang relatif seragam di bagian utara.
Gunung ini memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim penghujan terjadi pada bulan November sampai Juli.
Suhu berkisar antara 14’C – 29’C, dan pada kondisi ekstrem dapat turun hingga 9’C yaitu pada bulan Juli hingga pertengahan Agustus dimana rentang waktu ini merupakan puncak kemarau yang membawa udara dingin kering dari periode angin timuran.
Angin kencang berkecepatan tinggi terjadi pada bulan November sampai Maret.
Pendakian ke puncak gunung ini dimulai dengan menempuh perjalanan dari Kota Kupang ke Soe sejauh 110 KM. Dari Soe dilanjutkan perjalanan menuju Fatumnasi yang berjarak sekitar 40 Km dengan medan jalan yang belum baik.
Desa ini merupakan desa wisata yang menjadi titik kumpul para pendaki.
Sepanjang jalur pendakian menuju puncak gunung ini memiliki 3 pos.
Puncak Mutis berada dalam kawasan hutan dan hanya ada satu batu penanda bertuliskan 2.427 mdpl.[3] Umumnya pendakian menuju puncak ditempuh dalam waktu 3-4 jam.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News