"Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka?"
Sekali peristiwa datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan bertanya, "Kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi mengapa murid-murid-Mu tidak?"
Jawab Yesus kepada mereka, "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan tiba waktunya mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
Tak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian, kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya.
Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru dan dengan demikian, terpeliharalah kedua-duanya."
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Bapak, ibu dan saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus.
Ishak menua dan penglihatannya memudar. Dalam kondisi itu, ia ingin memberi berkat kesulungan kepada Esau. Sayangnya, rencana itu terdengar oleh Ribka, istrinya, yang menginginkan agar berkat itu diterima oleh Yakub. Bekerja sama dengan Ribka, ibunya, akhirnya Yakub dapat menerima berkat anak sulung yang seharusnya untuk Esau. Meskipun cara yang dilakukan Yakub tidak sah, kita dapat belajar bagaimana dia dengan gigih dan tekun untuk mendapatkan berkat itu. Di sini kita melihat bahwa Allah secara bebas memberikan berkat-Nya bagi siapa saja yang pantas di hadapan-Nya. Berkat-Nya mengatasi segala kelemahan manusiawi kita.
Maka, hidup pantas di hadapan Allah menjadi sarana bagi kita untuk mendapatkan berkat-Nya. Hidup pantas berarti menjadikan hidup kita berkualitas, selaras dengan rencana dan kehendak Allah. Hidup berkualitas yang dikehendaki Allah adalah hidup baru dengan semangat baru dalam iman kepada Allah, sebagaimana anggur baru selayaknya dituang ke dalam kantong yang baru. Marilah kita meninggalkan tradisi dan kebiasaan yang lama guna mempersiapkan diri menjadi wadah untuk menerima berkat baru dari Tuhan dan menjadikan hidup kita lebih baik daripada sebelumnya.
Ya Bapa, mampukanlah kami agar berani meninggalkan tradisi, kebiasaan, dan tingkah laku kami yang lama dengan cara hidup yang baru, penuh berkat dan harapan baru dalam Yesus Kristus Putra-Mu. Amin. (sumber the katolik.com/adiutami.com/kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News